TRIBUNNEWS.COM - Capres di Ekuador, Amerika Selatan, Fernando Villavicencio ditembak hingga tewas sebanyak tiga kali seusai melakukan kampanye di utara ibu kota Ekuador, Quito pada Selasa (8/8/2023) waktu setempat.
Dikutip dari BBC, salah satu anggota dari tim kampanye mengungkapkan Villavicencio akan menuju ke mobilnya ketika seorang pria mendekatinya dan menembak kepalanya.
Presiden Ekuador saat ini, Guillermo Lasso bersumpah akan menghukum aksi kriminal semacam ini.
Sementara menurut salah satu saksi, Villavicencio ditembak sebanyak tiga kali.
Di sisi lain, pelaku juga ditembak oleh pihak keamanan saat akan mengisi kembali peluru dari senjatanya.
Kemudian, pelaku pun tewas.
Baca juga: Populer Internasional: Bentrok di Penjara Ekuador - Menlu China Hilang dari Sorotan Publik
Menanggapi lebih lanjut terkait penembakan ini, Lasso mengaku marah dan mengutuk peristiwa ini.
BERITA REKOMENDASI"Kejahatan terorganisir telah berkembang pesat, tetapi beban hukum sepenuhnya akan menimpa mereka," ujarnya.
Video detik-detik penembakan Villavicencio pun viral di media sosial.
Salah satunya diunggah oleh akun Twitter, @EdKrassen pada Kamis (10/8/2023).
Pada video berdurasi 1 menit 44 detik itu, banyak orang yang berlindung saat penembakan terjadi.
Kepanikan pun terlihat ketika adapula orang yang berlarian ke jalan pasca penembakan terjadi.
Profil Fernando Villavicencio
Dikutip dari dw.com, Fernando Villavicencio (59) merupakan mantan anggota serikat pekerja di perusahaan minyak milik negara, Petroecuador dan setelah itu bekerja sebagai jurnalis usai mengecam dugaan kerugian kontrak minya hingga jutaan dolar.