Penjarahan di Oxford Street London Gegara TikTok, Menteri Dalam Negeri Inggris: Buru dan Tangkap Perusuh
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Dalam Negeri Inggris, Suella Braverman memerintahkan aparat kepolisian untuk memburu dan memenjarakan dalang dari sebuah seruan di TikTok yang menyerukan penjarahan di toko-toko di Oxford Street , London, Inggris.
Oxford Street dikenal sebagai distrik bisnis dengan beragam toko yang menjual berbagai macam barang dan souvenir.
Kerusuhan dan penjarahan di distrik bisnis ini dipicu unggahan berisi seruan yang dibagikan secara luas di media sosial TikTok dengan tajuk 'rob JD Sports' pada Selasa (8/8/2023) kemarin.
Seruan itu juga meminta para pelaku aksi untuk mengikuti 'aturan berpakaian' balaclavas dan sarung tangan.
Baca juga: Rusia Krisis Anggota Kepolisian, Lima Ribu Personel Mundur dari Pekerjaan
"Jangan datang kalau tidak bisa lari. Jangan bawa senjata," ujar seruan itu di media sosial.
Kerusuhan dan penjarahan akhirnya benar-benar hampir terjadi saat gerombolan pemuda mengepung daerah itu.
Polisi Inggris mengantisipasi dengan membentuk barikade.
DailyMail mengabarkan, kekacauan terjadi saat para pemuda secara beringas melakukan sejumlah aksi provokasi termasuk pemukulan terhadap seorang petugas.
Atas aksi tersebut, Suella Braverman memerintahkan polisi untuk membubarkan kerumunan.
Perintah pembubaran telah diberlakukan dari pukul 11.00 pada hari Selasa hingga pukul 10.00 pada hari Kamis.
Perintah ini memberikan wewenang kepada polisi untuk melarang orang-orang dari daerah tersebut selama 48 jam. Siapa pun yang tidak mematuhi dapat ditangkap.
Selain itu, Suella Braverman juga memerintahkan polisi untuk memburu dan menangkap dalang di belakang kekacauan Oxford Street.
Menteri Dalam Negeri mengatakan polisi akan mendapat 'dukungan penuh untuk melakukan apa pun yang diperlukan' untuk mengatasi kerusuhan.