"Kondisi ini biasanya "berumur pendek dan langka" dan hanya terkait dengan badai petir, kata Institut Pilot.
Dalam saran penerbangan tertanggal Februari 2013, FAA mengatakan: "Cuaca yang dapat dikenali sebagai badai harus dianggap berbahaya, karena penetrasi badai apa pun dapat menyebabkan kecelakaan pesawat dan kematian bagi penumpang."
"Visibilitas biasanya "mendekati nol dalam awan badai" dan "bahaya meningkat bila dikaitkan dengan bahaya badai lainnya seperti turbulensi, hujan es, dan petir yang membuat instrumen presisi terbang hampir tidak mungkin," tambah FAA.
Tekanan biasanya turun dengan cepat seiring terjadinya badai petir.
Tekanan kemudian naik tajam dengan embusan badai pertama dan datangnya angin dingin dan hujan lebat, sebelum turun ke normal saat badai petir berlalu.
"Siklus perubahan tekanan ini dapat terjadi dalam 15 menit," kata FAA.
Meski kecelakaan serius akibat sambaran petir "sangat jarang terjadi", kata FAA, petir dapat "melubangi kulit pesawat dan dapat merusak peralatan komunikasi dan navigasi elektronik."
FAA menambahkan: "Petir di dekatnya dapat membutakan pilot, membuat pilot untuk sementara tidak dapat menavigasi baik dengan instrumen atau dengan referensi visual."
(oln/NW/*)