TRIBUNNEWS.COM - Jumlah kematian yang dikonfirmasi akibat kebakaran hutan di pulau Maui, Hawaii telah meningkat menjadi 80 orang.
Sementara itu, biaya pembangunan kembali diperkirakan mendekati $6 miliar atau sekitar Rp92 triliun.
Dilansir Independent, Pusat Bencana Pasifik (PDC) dan Badan Manajemen Darurat Federal (FEMA) merilis peta persebaran kerusakan akibat kebakaran hutan di Maui, Minggu (13/7/2023).
Menurut PDC, per 11 Agustus 2023, kebakaran yang melanda kota pesisir Lahaina yang bersejarah mengakibatkan sekitar 2.719 bangunan terpapar.
Sebanyak 2.207 di antaranya rusak atau hancur.
Wilayah yang terbakar mencapai 2.170 hektar.
Baca juga: Geger Cahaya dan Laser Sebelum Badai Api di Kebakaran Hebat di Hawaii, Apa Itu Senjata DEW?
Angka tersebut jauh melebihi laporan awal yang menyebut 270 bangunan rusak atau hancur.
Sekitar 86 persen bangunan yang terkena api diklasifikasikan sebagai perumahan.
Total biaya pembangunan kembali untuk kota wisata populer diperkirakan menjadi $5,52 miliar.
Di titik lain, di kota Kula, 544 bangunan lainnya rusak dan 678 hektar lahan terbakar.
Perkiraan biaya pembangunan kembali di sana mencapai $434 juta.
Penyebab kebakaran masih belum diketahui.
Tetapi, tumbuh-tumbuhan kering dan angin kencang yang dibawa oleh Badai Dora, menyebabkan kondisi terburuk yang memungkinkan penyebaran api yang eksplosif.
Badai Dora merupakan badai Kategori 5 yang berada beberapa ratus mil di lepas pantai.