Dia secara khusus meminta mereka untuk meningkatkan dan mempercepat pelatihan yang diberikan kepada militer Ukraina.
Selain itu, Oleksii Reznikov mengatakan, ada opsi bagi negara-negara seperti Jepang yang tidak ingin memberikan bantuan senjata.
Negara seperti itu dapat memberikan dukungan dalam bentuk peralatan dan pelatihan penjinak ranjau.
Unit Ranjau Ukraina Kesulitan Bersihkan Ranjau Rusia
Baca juga: Rusia Evakuasi 2000 Warganya yang Terdampak Banjir akibat Badai Tropis Khanun
Pete Smith, yang menjabat sebagai manajer program Ukraina untuk organisasi non-pemerintah pembersih ranjau, Halo, mengatakan tingkat kontaminasi ranjau di Ukraina tidak dapat dikenali dalam sejarah modern.
“Apa yang kita saksikan adalah kontaminasi ranjau darat terberat dan persenjataan yang belum meledak yang terlihat jelas di Eropa sejak perang dunia kedua," kata Pete Smith.
“Ada banyak bukti tentang ladang ranjau linier yang besar. Suatu hari seseorang berjalan sepanjang 1,5 km ladang ranjau dengan tambang TM-62 ditempatkan setiap 1 meter dan itu hanya satu bagian kecil dari Mykolaiv (wilayah Ukraina selatan)," tambahnya.
Mykolaiv adalah area yang berhasil direbut kembali oleh Ukraina.
Pete Smith mengatakan, Ukraina melintasi garis depan 1.000 Km.
Rusia memasang berlapis-lapis ladang ranjau di belakangnya, yang ia sebut tidak dapat dikenali dalam sejarah modern.
Pete Smith mengatakan, unit pencari ranjau Ukraina yang kekurangan staf dihadapkan dengan berbagai jenis ranjau di medan perang.
“Dan tentu saja, ada bukti kuat, pasukan Rusia memasang ranjau dan barang-barang lainnya untuk mencegah militer sendiri benar-benar membersihkan ranjau darat, dan itu tentu saja meninggalkan beberapa masalah berikutnya untuk organisasi seperti kami,” katanya.
Menurut Pete Smith, bahkan dengan 10.000 tenaga kerja yang didedikasikan untuk pembersihan ranjau, akan membutuhkan satu dekade untuk mendekontaminasi negara sepenuhnya.
Saat ini, Halo memiliki sekitar 900 pembersih ranjau, sebagian besar bersumber dari komunitas lokal, yang aktif bekerja di Ukraina.
Organisasi itu bertujuan untuk meningkatkan jumlah ini menjadi 1.200 ahli terlatih yang beroperasi di dalam negeri pada akhir tahun ini.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Rusia dan Ukraina