Mereka saling menikam dan dilaporkan banyak yang menderita luka tusukan.
"Pertempuran semakin intensif dari sana, dan "konfrontasi terbuka" terjadi antara kedua belah pihak yang melibatkan peluncur granat dan lebih banyak senjata otomatis," sambung laporan tersebut.
Menurut Pusat Perlawanan Nasional Ukraina, unit dari Dagestan keluar sebagai pemenang dalam pertarungan tersebut.
Namun, 20 tentara tewas dari kedua belah pihak dan lebih dari 40 orang terluka.
"Komandan unit Kadyrov (kemungkinan berpangkat kolonel) dikirim ke garis depan sebagai hukuman," tulis Pusat Perlawanan Nasional.
Disebutkan, Pasukan Chechnya di Ukraina belum banyak mendapat perhatian media sebanyak militer resmi Putin di Rusia.
Kematian komandan formasi bersenjata Chechnya yang dikenal sebagai resimen Akhmat bulan lalu menjadi berita utama internasional.
Komandannya, Yevgeny Pisarenko, dinyatakan meninggal pada 3 Juli oleh pemimpin militer Chechnya Apta Alaudinov.
Menurut Alaudinov, Pisarenko tewas saat bertempur di garis depan di Donbas.
Pejuang Akhmat diyakini sebagai kelompok luar pertama yang secara resmi menandatangani kontrak melalui video menyusul perintah yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertahanan Rusia pada bulan Juni.
"Perintah Rusia itu mengatakan bahwa semua "formasi sukarelawan" harus menandatangani kontrak paling lambat 1 Juli "untuk meningkatkan efektivitas penyebaran mereka," menurut outlet berita Ukrainska Pravda.