TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengkritik warga sipil Ukraina karena tidak menunjukkan solidaritas yang cukup kepada tentara yang mempertaruhkan nyawa mereka di garis depan.
"Hal lain yang disuarakan hari ini di berbagai brigade, prajurit dari garis depan datang ke kota-kota (di) belakang (garis depan) pantas melihat dan merasakan ini adalah kota belakang (yang dipertahankan)," kata Presiden Zelensky menceritakan keluhan para tentara, Senin (14/8/2023).
Ia mengingatkan warga sipilnya untuk mengingat pejuang Ukraina di Donetsk dan garis depan lain yang berjuang dengan risiko kematian untuk Ukraina.
Presiden Zelensky menegaskan, kebebasan dan kemerdekaan rakyat tidak dapat ditaklukkan oleh orang lain dan harus dilakukan bersama.
"Kebebasan dan kemerdekaan tidak diperoleh bagi orang-orang di sana di (garis) depan. Inilah alasan perjuangan nasional, semua berjuang dan bekerja untuk kemenangan," kata Presiden Zelensky, seperti diberitakan Barons.
Baca juga: Ledakan Bengkel Mobil dan Pom Bensin di Rusia, 12 Orang Tewas dan 56 Orang Terluka
Ia menegaskan, semua orang berperang di Ukraina, meski tidak semuanya berada di garis depan.
"Ukraina sedang berperang dan mereka yang tidak berperang di garis depan harus membantu berperang. Bukan di bar, bukan di klub, bukan dengan balap jalanan atau semacam konsumsi yang berlebihan, tetapi dengan membantu para pejuang dengan cara yang sangat spesifik," kata Presiden Zelensky pada Senin (14/8/2023) dalam pidato video malamnya.
Presiden Zelensky berharap warga sipil yang tidak ikut berperang setidaknya memberikan dukungan kepada tentara Ukraina.
Baca juga: Rusia Lengkapi Kapal Selam Nuklir Terbaru dengan Rudal Hipersonik Zircon
Presiden menambahkan bahwa mengalahkan Rusia adalah tujuan nasional bersama.
"Para pejuang Ukraina pantas melihat dan merasakan dukungan penuh dari kota-kota belakang," kata Presiden Zelensky.
"Paling tidak, semua adrenalin negara, semua emosi negara, semua kekuatan negara harus ada dalam pertempuran demi negara," tegasnya.
Dalam pidatonya, Presiden Zelensky juga berterima kasih kepada Amerika Serikat (AS) yang mengirimkan paket barunya, termasuk amunisi untuk Patriot, untuk HIMARS, artileri, Javelin, dll.
"Ini adalah persediaan yang sangat dibutuhkan," kata Presiden Zelensky, dikutip dari RT.
Baca juga: Rubel Rusia Merosot ke Level Terendah, Terdampak Perang Ukraina
Presiden Zelensky membuat komentarnya setelah melakukan tur ke beberapa unit militer yang ditempatkan di garis depan Donetsk, termasuk 'Azov' dan 'Aidar'.
Pertemuan itu untuk meningkatkan moral dan mendiskusikan topik penting lainnya.
Pada Jumat (11/8/2023), Presiden Zelensky memecat semua kepala semua pusat perekrutan militer regional Ukraina terkait dugaan korupsi, seperti diberitakan UPI.
Mereka akan diganti dengan veteran perang yang terluka dan dinilai lebih mengerti keadaan saat perang.
“Korupsi dalam rekrutmen militer akan dihilangkan. Kepala semua pusat rekrutmen regional akan dipecat dan digantikan oleh para pejuang pemberani yang telah kehilangan kesehatannya di garis depan tetapi mempertahankan martabatnya. Keputusan itu disetujui di NSDC (Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional) hari ini," cuit Zelensky pada hari Jumat (11/8/2023).
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)