News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sosok Lucy Letby, Dicap Pembunuh Berantai Anak Paling Keji Saat Ini, Dikenal Murah Senyum

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Letby menghabiskan 14 hari di bilik saksi memberikan bukti-bukti selama persidangan.

Tetapi enam tahun kemudian Letby - yang tidak memiliki catatan pidana, teguran, atau peringatan sebelumnya dari penegak hukum - mendapati dirinya duduk di hadapan majelis hakim sementara jaksa melabelinya sebagai oportunis yang "licik dan penuh perhitungan", yang "memanipulasi" rekan-rekannya secara psikologis untuk menutupi "perbuatan keji"-nya.

Tim pengacaranya berargumen bahwa kematian dan nyaris mati bayi-bayi adalah karena "kegagalan berantai dalam perawatan" di unit dan Letby adalah korban dari "sistem yang ingin menyalahkan orang ketika gagal".

Letby ditahan sejak November 2020 dan telah menghabiskan waktu di empat penjara berbeda.

Persidangannya telah menarik perhatian pembaca dari seluruh dunia, banyak yang tidak bisa memahami bagaimana seorang perawat neonatal dapat melakukan tindakan keji seperti itu.

'Manusia yang penuh rasa benci'

Orang tua dari saudara kembar yang termasuk di antara 13 korban Letby mengatakan kepada BBC bahwa sang perawat adalah "manusia yang penuh rasa benci", yang telah mengambil "segalanya" dari mereka.

Letby membunuh salah satu bayi laki-laki mereka, dan mencoba membunuh saudaranya keesokan harinya - namun dia berhasil diselamatkan.

Pasangan suami-istri itu mengatakan anak mereka yang selamat, sekarang berusia tujuh tahun, sangat dicederai oleh Letby dan sebagai akibatnya mengalami kesulitan belajar yang parah serta "banyak kebutuhan kompleks".

"Ada konsekuensinya, dan dia hidup dengan itu," kata ibunya.

Lucy Letby telah divonis atas pembunuhan bayi di unit neonatal tempat dia bekerja.

Janet Moore, petugas Kepolisian Cheshire yang berbicara atas nama keluarga bayi-bayi itu, mengatakan perkara ini telah menjadi "perjalanan panjang, menyiksa dan emosional".

"Kami kecewa, hancur, marah dan mati rasa," katanya.

"Kami mungkin tidak akan pernah benar-benar tahu mengapa ini terjadi."

Jaksa Senior Crown Pascale Jones mengatakan si perawat "berusaha sebaik-baiknya untuk menyembunyikan kejahatannya, dengan menggunakan berbagai variasi cara untuk menyakiti bayi-bayi dalam perawatannya."

Dia mengatakan Letby "berusaha menipu rekan-rekannya dan menganggap seakan-akan cedera yang ditimbulkannya tak lebih dari memburuknya kerentanan setiap bayi."

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini