“Kami berhak memilih mitra yang kami inginkan, Prancis harus menghormati pilihan ini,” kata Ramatou Ibrahim Boubacar, seorang model yang mengenakan bendera Niger dari ujung kepala hingga ujung kaki.
“Selama 60 tahun, kami tidak pernah merdeka, hanya sejak hari kudeta,” ujarnya.
Baca juga: Junta Niger Janji akan Kembalikan Demokrasi setelah 3 Tahun, ECOWAS Menolak
Ramatou Ibrahim Boubacar menambahkan negaranya mendukung penuh Dewan Nasional untuk Perlindungan Tanah Air (CNSP), yang merebut kekuasaan setelah pemerintahan Presiden Mohamed Bazoum digulingkan pada 26 Juli 2023.
CSNP Junta Niger saat ini menargetkan Prancis.
Mereka mengumumkan pada Jumat (25/8/2023), Duta Besar Prancis, Sylvain Itte, memiliki waktu 48 jam untuk berangkat.
Sylvain Itte mengatakan, ia menolak untuk bertemu dengan penguasa baru dan mengutip tindakan pemerintah Prancis yang bertentangan dengan kepentingan Niger.
Prancis menolak permintaan itu dan mengatakan junta Niger tidak memiliki wewenang untuk mengajukan permintaan itu.
“Duta Besar Prancis, bukannya pergi, malah mengira ini adalah tanah orang tuanya,” kata Idrissa Halidou, seorang petugas kesehatan dan anggota CNSP.
“Kami adalah orang-orang yang berperang, kami siap berperang melawan (ECOWAS),” lanjutnya.
Junta Niger menuduh ECOWAS berada dalam pengaruh Prancis.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Niger