Pihak berwenang Rusia telah membuka penyelidikan atas kecelakaan tersebut, namun hasilnya sepertinya tidak akan menggoyahkan keyakinan luas bahwa Prigozhin dibunuh sebagai tindakan balas dendam karena melakukan pemberontakan.
Reuters, mengutip dua pejabat AS mengatakan bahwa sebuah rudal permukaan-ke-udara kemungkinan besar akan mengenai pesawat tersebut.
Pentagon kemudian mengatakan pihaknya tidak memiliki bukti yang mendukung hal tersebut.
Setelah hening selama 24 jam, Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan "belasungkawa yang tulus" kepada keluarga 10 orang di pesawat tersebut, dan memuji Prigozhin sebagai "pengusaha berbakat".
Baca juga: Vladimir Putin Soal Jatuhnya Pesawat Yevgeny Prigozhin: Dia Buat Kesalahan Serius
(oln/*/AP/Reuters/AFP)