News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Jasad Gosong Prigozhin Terkonfirmasi, Wagner Ikut RVC Membelot Bela Ukraina atau Patuh Dekrit Putin?

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Komandan Korps Relawan Rusia (RVC) Denis Kapustin berbicara dalam video di lokasi yang tidak diketahui, dalam gambar diam yang diperoleh dari video media sosial yang dirilis 24 Agustus 2023. Mereka mengajak tentara Bayaran Wagner untuk membelot ke Ukraina melawan Rusia sebagai pembalasan kematian Yevgeny Prigozhin.

Jasad Gosong Prigozhin Terkonfirmasi, Tentara Wagner Ikut RVC Membelot Bela Ukraina atau Patuh Dekrit Putin?

TRIBUNNEWS.COM - Kiprah perusahaan militer swasta (Private Military Company/PMC) Wagner memasuki babak baru seiring terkonfirmasinya para jenazah di pesawat jet pribadi yang jatuh di dekat Moskow awal pekan lalu.

Sebanyak 10 jenazah dari penumpang pesawat yang jatuh di wilayah Tver, sebelah utara ibu kota Rusia, pada 23 Agustus lalu itu disebutkan dipastikan adalah Yevgeny Prigozhin dan Dmitry Utkin, dua pentolan Grup Wagner serta para petinggi PMC itu.

Sebelumnya, para jenazah disebutkan dalam kondisi terbakar susah untuk diidentifikasi secara fisik. Memerlukan waktu untuk pemeriksaan lanjutan guna memastikan identitas tiap korban.

Baca juga: Prighozin dan Para Pentolan Wagner Tewas Sekaligus, Bagaimana Nasib Puluhan Ribu Tentara Bayaran?

Belakangan, Komite Investigasi Rusia menyebut, pemeriksaan DNA para korban menunjukkan kalau ke-10 jenazah merupakan nama-nama yang berada di manifes pesawat tersebut.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan, identitas 10 korban telah diketahui dan sesuai dengan daftar yang tertera dalam daftar penerbangan," kata juru bicara Komite Investigasi Rusia , Svetlana Petrenko.

Konfirmasi ini yang memunculkan spekulasi dari apa yang bakal dilakukan ribuan tentara bayaran Wagner setelah bos-bos mereka tewas.

Dalam sejumlah skenario, para tentara bayaran ini diyakini akan berpencar dalam dua pilihan.

Dua opsi itu adalah, pertama mengikuti dekrit Presiden Rusia Vladimir Putin agar anggota paramiliter di Rusia bersumpah setia ke negara di depan bendera kebangsaan.

Baca juga: Sehari Pasca-Kematian Prigozhin, Putin Tanda Tangani Dekrit yang Paksa Tentara Bayaran Bersumpah

Orang-orang menggantung potret Yevgeny Prigozhin dan Dmitry Utkin, sosok bayangan yang mengelola operasi Wagner dan diduga bertugas di intelijen militer Rusia, saat mereka memberikan penghormatan kepada mereka di peringatan darurat di depan kantor PMC Wagner di Novosibirsk, pada 24 Agustus 2023. (VLADIMIR NIKOLAYEV / AFP)

Opsi ini dinilai sebagai pengambilan aset dan sumber daya Wagner oleh negara, berikut hak dan kewajibannya, termasuk gaji dan tunjangan. 

Opsi ini cenderung merugikan lantaran gaji yang para anggota tentara bayaran Wagner lazimnya lebih berlipat ketimbang tentara organik Rusia.

Namun, dengan mengikuti opsi ini, para tentara Wagner yang sebagian besar direkrut dari penjara, juga akan tetap menerima 'pengampunan' atas hukuman mereka.

Pilihan lainnya, dan yang paling ditakutkan, adalah rencana mereka membalas dendam atas kematian Prigozhin.

Sejumlah sumber menyebut, Wagner sebagai sebuah organisasi profesional, disebutkan sudah punya standart operasional procedure (SOP) saat pemimpin mereka berhalangan, baik sakit ataupun tewas.

Dalam kasus Prigozhin, SOP pertama yang harus dilakukan para tentara Wagner adalah membalas kematiannya terhadap siapapun yang dianggap bertanggung jawab.

Saat ini, pemerintahan Rusia, Vladimir Putin beserta para jenderalnya, dianggap sebagai sosok yang harus membayar kematian Putin.

Laporan beberapa jari lalu menyebut, tentara Wagner menunggu konfirmasi resmi kematian Prigozhin untuk melaksanakan balas dendam bertajuk "Marcch of Justice II" dengan Moskow sebagai target pembalasan.

Baca juga: Prigozhin Tewas, Pasukan Wagner Bersumpah Balas Dendam ke Vladimir Putin: Mau Serbu Kremlin

Ikut RVC Membelot Bantu Ukraina

Skenario lainnya adalah anggota Wagner menuruti bujukan sekelompok militan Rusia yang berperang di pihak Ukraina.

Dilansir Reuters, kelompok ini adalah Korps Relawan Rusia (RVC). 

Mereka meminta tentara bayaran Kelompok Wagner untuk berpindah pihak dan bergabung dalam barisan mereka untuk membalas kematian pendiri Yevgeny Prigozhin dan Dmitry Utkin.

“Anda menghadapi pilihan serius sekarang – Anda dapat berdiri di posisi Kementerian Pertahanan Rusia dan menjadi pengawas bagi para eksekutor komandan Anda atau membalas dendam,” kata Komandan RVC, Denis Kapustin dalam pidato video yang dipublikasikan pada Kamis malam lalu.

“Untuk membalas dendam, Anda perlu memihak Ukraina,” kata komandan tersebut.

Kapustin, seorang warga negara sayap kanan Rusia, mendirikan kelompok bersenjata tersebut setahun yang lalu.

RVC berperang di pihak Ukraina dan mengatakan pihaknya berada di balik beberapa serangan militer di wilayah perbatasan Rusia.

“Mari kita akhiri operasi militer khusus yang berdarah-darah,” kata Kapustin dalam pidatonya kepada para pejuang Wagner yang menggunakan nama resmi Rusia untuk invasi ke Ukraina.

“Setelah itu, kami akan berbaris ke Moskow dan kali ini kami tidak akan berhenti 200 kilometer sebelum jalan lingkar Moskow, tetapi akan terus berjalan sampai akhir,” ujarnya.

Komandan Korps Relawan Rusia (RVC) Denis Kapustin berbicara dalam video di lokasi yang tidak diketahui, dalam gambar diam yang diperoleh dari video media sosial yang dirilis 24 Agustus 2023. Mereka mengajak tentara Bayaran Wagner untuk membelot ke Ukraina melawan Rusia sebagai pembalasan kematian Yevgeny Prigozhin.

Seperti diketahhui, kecelakaan itu terjadi dua bulan setelah Prigozhin dan tentara bayaran Wagner melancarkan pemberontakan melawan komandan militer Rusia.

Dalam aksi pemberontakan itu, Wagner menguasai kota di selatan, Rostov, dan maju menuju Moskow sebelum berbelok sekitar 200 kilometer dari ibu kota.

Pihak berwenang Rusia telah membuka penyelidikan atas kecelakaan tersebut, namun hasilnya sepertinya tidak akan menggoyahkan keyakinan luas bahwa Prigozhin dibunuh sebagai tindakan balas dendam karena melakukan pemberontakan.

Reuters, mengutip dua pejabat AS mengatakan bahwa sebuah rudal permukaan-ke-udara kemungkinan besar akan mengenai pesawat tersebut.

Pentagon kemudian mengatakan pihaknya tidak memiliki bukti yang mendukung hal tersebut.

Setelah hening selama 24 jam, Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan "belasungkawa yang tulus" kepada keluarga 10 orang di pesawat tersebut, dan memuji Prigozhin sebagai "pengusaha berbakat".

Baca juga: Vladimir Putin Soal Jatuhnya Pesawat Yevgeny Prigozhin: Dia Buat Kesalahan Serius

(oln/*/AP/Reuters/AFP)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini