Tak lama setelah dibebaskan, Kajimura dapat menerima tunjangan kesejahteraan, dan pada saat yang sama, ia datang untuk membantu pekerjaan "dukungan pekerjaan" di fasilitas yang terkait dengan "X".
"Untuk bekerja di fasilitas pendukung pekerjaan, perlu mengajukan kartu penerima manfaat dari kota, tetapi Kajimura tidak menerimanya segera setelah melamar, dan mengajukan diri secara gratis pada bulan Mei, Juni, dan Juli. Pekerjaan itu ditugaskan oleh Kota Maebashi, dan isinya adalah koleksi kardus dan pakaian. Jika kartu penerima telah dikeluarkan, dia akan menerima sekitar 75.000 yen per bulan. Saya mendengar bahwa Kajimura belum dijelaskan bahwa dia tidak dibayar, dan meskipun dia diberitahu bahwa dia dapat menerima upahnya kalau dia menerima kartu penerima manfaat mulai Agustus. Kemudian dia pergi dengan marah sekitar awal Agustus.
"Kajimura sering berkata, 'Aku suka bepergian dengan kereta api karena aku bisa melihat banyak gadis SMA, dan ada gadis-gadis manis,' atau 'Gadis SMA itu imut' dalam perjalanan ke tempat kerja. Ketika saya bertanya kepadanya bagaimana dia bisa mengenal gadis muda seperti itu, dia hanya tersenyum. Saya kira dia populer karena dia terlihat muda selama 3 tahun."
Kajimura meninggalkan "X" di akhir pekerjaan pada 8 Agustus, mengatakan, "Saya dapat menghasilkan lebih banyak uang," dan terjadilah kasus pembunuhan tersebut.
Selain itu Kajimura juga pernah mengungkapkan bahwa dia punya pacar dan butuh uang.
"Situs web Y menuliskan bahwa itu adalah fasilitas khusus wanita, tetapi itu tidak masalah. Tempatkan pria dan wanita. Di rumah persiapan kemandirian, makanan, pakaian, dan tempat tinggal dijamin, tetapi Kajimura-kun tidak ingin menerima kesejahteraan di atas itu, jadi kurasa dia ingin mendapatkan uang dengan bekerja. Rumah persiapan kemandirian berada di bawah yurisdiksi Kementerian Kehakiman, jadi ceritanya berbeda dengan kesejahteraan masyarakat. Saya mengatakan kepadanya, 'Anda harus merasa seperti Anda akan menyelesaikan hukuman Anda meskipun Anda sudah menjadi bayi selama sekitar lima tahun."
Langkah-langkah untuk mendukung kemandirian untuk mencegah residivisme mungkin sulit diterima oleh Kajimura, tetapi itu bukan alasan. Satu-satunya korban dalam kasus ini adalah Josi Putri Cahyani, seorang wanita Indonesia yang baru tiba di Jepang April 2023. Mengapa Joshi kehilangan nyawanya dan ditinggalkan di kamar Kajimura sehingga penyebab kematiannya belum diketahui, masih diusut pihak kepolisian hingga kini.
Sementara itu bagi para pecinta Jepang dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: info@sekolah.biz Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsappnya.