TRIBUNNEWS.COM - Banjir meluas di sejumlah wilayah di Hong Kong, setelah hujan deras pada Jumat (8/9/2023) dini hari.
Sekitar 83 orang dilaporkan terluka, tiga di antaranya serius.
Banjir merendam jalan-jalan, pusat perbelanjaan dan stasiun metro.
Pihak berwenang menutup sekolah dan meminta para pekerja untuk tinggal di rumah.
Kota ini mengalami curah hujan per jam tertinggi sejak pencatatan dimulai 140 tahun lalu.
Observatorium Hong Kong melaporkan curah hujan sebesar 158,1 mm di kantor pusatnya antara pukul 23.00 pada Kamis (7/9/2023) dan tengah malam pada Jumat (8/9/2023).
Baca juga: Hujan Deras Sebabkan Banjir di Hong Kong, Terburuk dalam 140 Tahun Terakhir
"Hujan lebat akan menyebabkan banjir bandang,” kata Observatorium Hong Kong.
“Warga yang tinggal di dekat sungai harus tetap waspada terhadap kondisi cuaca dan harus mempertimbangkan evakuasi jika rumah mereka kebanjiran," tambahnya.
Video menunjukkan aliran air mengalir menuruni lereng bukit yang curam, membanjiri jalan-jalan sempit setinggi pinggang, dan menggenangi mal, stasiun metro, dan terowongan.
Hujan deras disebabkan oleh Haikui, topan yang menghantam provinsi Fujian, China pada Selasa (5/9/2023).
Meskipun melemah hingga mencapai depresi tropis, awannya yang bergerak lambat telah menyebabkan curah hujan dalam jumlah besar di wilayah yang masih terendam hujan akibat topan super seminggu sebelumnya, seperti diberitakan CNA.
Dampak Banjir di Hong Kong
Baca juga: Pasangan Suami-Istri Asal Austria yang Sedang Bulan Madu Hilang Tersapu Banjir di Yunani
Biro cuaca mengeluarkan peringatan hujan badai "hitam" tertinggi.
Mereka mengatakan lebih dari 200 mm curah hujan tercatat di pulau utama Hong Kong, Kowloon dan bagian timur laut New Territories kota tersebut sejak Kamis (7/9/2023) malam, seperti diberitakan SCMP.
Peringatan hujan badai "hitam" tetap berlaku hingga Jumat (8/9/2023) pukul 13.20 waktu setempat.
Perdagangan di pasar saham Hong Kong dibatalkan pada Jumat (8/9/2023) karena badai.
Pemimpin kota, John Lee, mengatakan sangat prihatin dengan banjir besar yang terjadi di sebagian besar wilayah tersebut.
Ia telah menginstruksikan semua departemen untuk merespons dengan “upaya sekuat tenaga”.
Baca juga: Festival Burning Man Berujung Bencana karena Banjir, Ribuan Orang Terjebak, Ada Laporan Kematian
Video yang beredar di media sosial menunjukkan jalan-jalan berubah menjadi sungai yang deras.
Sementara satu klip menunjukkan air mengalir dari eskalator ke stasiun kereta bawah tanah yang terendam banjir.
Kereta Api Mass Transit di kota tersebut mengumumkan akan menghentikan sebagian layanan di salah satu jalurnya setelah sebuah stasiun di distrik Wong Tai Sin terendam banjir, dan beberapa stasiun lainnya juga terkena dampaknya.
Terowongan pelabuhan lintas kota, salah satu arteri utama yang menghubungkan pulau Hong Kong ke Kowloon, juga terendam air.
Sementara itu, foto lain menunjukkan pusat perbelanjaan yang terendam air di distrik Chai Wan.
"Semua sekolah ditangguhkan pada hari Jumat (8/9/2023) karena kondisi ekstrim yang disebabkan oleh banjir besar dan gangguan lalu lintas yang serius," kata pemerintah.
Pemerintah juga mengimbau para pengusaha untuk memperhatikan pengaturan kerja yang biasanya digunakan saat sinyal angin kencang 8, yang membuat kota terhenti karena kantor dan toko tutup.
Hujan lebat juga dilaporkan terjadi di pusat teknologi China, Shenzhen.
Kota ini dilanda hujan terberat sejak pencatatan dimulai pada tahun 1952, media pemerintah melaporkan pada Jumat (8/9/2023).
“Dari Kamis (7/9/2023) pukul 17.00 hingga Jumat (8/9/2023) pukul 06.00, curah hujan rata-rata di Shenzhen adalah 202,8 mm, dan curah hujan kumulatif maksimum mencapai 469 mm,” lapor Xinhua.
Curah hujan itu telah memecahkan banyak rekor meteorologi sejak terjadi 71 tahun lalu.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)