Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kepala sekolah SMP Miharadai di wilayah Nerima, Tokyo, Hisaika Kitamura (55) ditangkap kepolisian Jepang.
Hisaika diduga melanggar Undang-Undang Larangan Pornografi Anak.
Berkas perkara Hisaika Kitamura dilimpahkan ke kejaksaan, Selasa (12/9/2023) pagi.
Hisaika Kitamura memiliki video tak senonoh siswinya dan siswi SMP lain di daerah Nerima, di mana dia pernah bekerja.
Baca juga: Gunung Fuji Menjerit karena Pengunjung Membludak, Jepang: Kita Perlu Batasi Wisatawan
Kamera miliknya juga telah disita kepolisian Jepang.
"Polisi saat ini sedang menganalisis kamera video yang disita dari kantor kepala sekolah di sekolah menengah pertama tempat Kitamura bekerja," ungkap sumber Tribunnews.com di Kepolisian Jepang, Selasa (12/9/2023).
Wawancara dengan penyelidik mengungkapkan bahwa gambar dan video tak senonoh dari beberapa siswi lain juga disimpan di kamera itu.
SMP tempat Kitamura bekerja berencana mengadakan pertemuan khusus orang tua malam ini untuk menjelaskan keadaan seputar kejadian tersebut.
Kitamura dikabarkan mengaku memiliki perasaan terhadap siswi yang difotonya.
Menurut penyidik, Kitamura menyatakan bahwa ia naksir siswi yang difotonya.
Kitamura telah menyimpan kamera berisi video tak senonoh di kantor kepala sekolah SMP, dan beberapa gambar serta video milik siswi lain dilaporkan ditemukan di kamera itu.
Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo sedang menyelidiki kemungkinan adanya hal-hal lain terkait pendanaan.
"Kami sangat meminta maaf karena kepala sekolah, yang bertugas mengajar dan membimbing anak-anak serta otoritas tertinggi sekolah, telah ditangkap atas tuduhan ini. Kami benar-benar minta maaf," ungkap Pengawas Dewan Pendidikan Lingkungan Nerima, Kazuo Hori.
Baca juga: Kapal Jepang Bertabrakan Dengan Kapal Kargo Berisi 17 WNI Awak Kapal Selamat
Insiden ini terungkap pada November 2022, ketika seorang korban perempuan secara anonim menghubungi pusat konseling Pemerintah Metropolitan Tokyo untuk kekerasan seksual yang dilakukan oleh dosen dan staf.
Korban menyatakan bahwa dia pernah mengalami pelecehan seksual di masa lalu.
"Ini SMP tempat tersangka Kitamura bekerja. Sebuah kamera video disita dari meja di ruang kepala sekolah. Menurut alumni, dia adalah guru yang baik dan perhatian," komentar seorang wartawan TV, Tomohiro Kiiri.
"Untuk sementara sempat menjadi guru sains ketika guru sains itu pergi. Dia cerdas dan populer di kalangan semua orang, dan pelajarannya mudah dipahami, jadi dia sangat disukai," ungkap lulusan SMP tempat Kitamura bekerja.
Orang-orang yang tinggal di lingkungan Kitamura mengatakan bahwa mereka tidak memiliki kesan buruk terhadapnya.
Demikian pula tetangga Kitamura.
"Jika kamu menyapa, dia akan menyapamu, dan dia juga selalu tersenyum. Bahkan ketika dia menyapamu, dia biasanya lembut," kata dia.
Dalam sebuah wawancara dengan majalah khusus, Kitamura mengatakan "Seorang guru hanya baik jika dia berperan dalam mendukung siswa."
Selama interogasi setelah penangkapan, Kitamura mengakui semuanya.
"Tidak ada keraguan bahwa dia menyimpan gambar dirinya menyentuh tubuh bagian bawah siswa tersebut," kata polisi.
"Saya menyimpannya karena saya pikir saya akan melihatnya lagi," papar Kitamura kepada pihak kepolisian.
Bagaimana dengan siswa di sekolah menengah pertama dimana tersangka Kitamura menjadi kepala sekolahnya?
"Seluruh sekolah berkumpul di gimnasium sepulang sekolah dan membicarakan (penangkapan kepala sekolah). Sepertinya ini serius. Semua orang kaget dan diam," ungkap seorang siswi SMP tempat Kitamura bekerja.
Sementara itu bagi para pecinta Jepang dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: info@sekolah.biz Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsapp.