Vladimir Putin: Pendapatan Rusia Kini Dua Kali Lipat dari Aset yang Dirampas Barat
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia, Vladimir Putin mengklaim pendapatan negaranya saat mencapai dua kali lipat dari jumlah aset, emas, dan cadangan devisa Rusia yang dibekukan oleh negara-negara Barat pada tahun lalu.
Hal itu disampaikan Putin pada Forum Ekonomi Timur 2023 di Vladivostok pada Selasa (12/9/2023).
Diketahui, Uni Eropa, Amerika Serikat, dan negara-negara barat sekutunya telah membekukan kepemilikan bank sentral Rusia senilai ratusan miliar dolar sebagai bagian dari sanksi terkait konflik Ukraina.
Baca juga: Polandia Serius Bikin Rusia Mikir Dua Kali: Tak Cuma Borong 500 HIMARS, Bikin Pabriknya Sekalian
“Saya tahu cadangan emas dan devisa kita dibekukan. Ya, kami sudah mendapat penghasilan dua kali lipat. Tapi kita bahkan tidak berbicara tentang 300 miliar dolar AS ini, kita berbicara tentang merusak kepercayaan pada mereka yang melakukan hal ini,” klaim presiden Rusia.
Banyak ekonom, termasuk negara-negara Barat, telah memperingatkan bahwa penyitaan aset-aset Rusia akan membahayakan kepercayaan investor terhadap sistem perbankan Uni Eropa dan merusak status blok tersebut sebagai pusat keuangan global.
Hampir 300 miliar dolar AS cadangan emas dan valas Rusia telah dibekukan sejak awal operasi militer Moskow di Ukraina.
Cadangan bank sentral Rusia turun 8,4 persen pada tahun 2022, menurut perkiraan resmi kementerian keuangan Rusia.
Pada bulan Maret tahun ini, Bank Rusia kembali menerbitkan data mengenai struktur cadangan negara.
Pada Agustus, dana emas dan devisa Rusia berjumlah 580,5 miliar dolar AS.