Krimea Membara, Ukraina Tak Lagi Cuma Bawa Drone Tapi Juga Rudal Jelajah, Rusia Incar Kehancuran Kiev, AS Turun Tangan
TRIBUNNEWS.COM - Serangan kembali terjadi di wilayah Krimea, wilayah pendudukan Rusia yang menjadi target utama serangan balasan Ukraina.
Pada Rabu (13/9/2023) dini hari, Galangan Kapal Sevastopol, galangan kapal besar di Krimea yang dikuasai Rusia, terbakar setelah mengalami serangan artileri berat.
Gubernur Sevastopol yang dilantik Rusia pada 2019, Mikhail Razvozhayev menyebut serangan ke Galangan Kapal Sevastopol terjadi pada larut malam.
Baca juga: Ini Dia Calon Lawan Sepadan Rusia: Bakal Jadi Negara dengan Kekuatan Militer Paling Dahsyat di Eropa
Hal yang menjadi catatan dalam serangan ini adalah, serangan dilaporkan bukan lagi cuma mengerahkan drone tetapi juga rudal jelajah Ukraina.
Mikhail Razvozhayev memposting foto kebakaran tersebut di Telegram pada Rabu pagi.
“Semua layanan darurat bekerja di lokasi tersebut, tidak ada bahaya terhadap objek sipil di kota,” kata Razvozhayev dalam pesan Telegramnya.
Akibat penyerangan tersebut, berdasarkan informasi awal, total ada 24 orang yang mengalami luka-luka, lanjutnya.
Dihantam 10 Rudal Jelajah
Kementerian Pertahanan Rusia dalam pesan Telegram, 13 September 2023 mengatakan, kebakaran di Galangan Kapal Sevastopol disebabkan oleh serangan rudal Ukraina.
Pesan tersebut menuduh angkatan bersenjata Ukraina menembakkan 10 rudal jelajah ke galangan kapal dan meluncurkan tiga drone laut ke kapal-kapal Rusia di Laut Hitam.
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, pasukan Rusia berhasil menembak jatuh tujuh rudal dan menghancurkan semua drone.
"Akibat terkena rudal jelajah Ukraina, dua kapal yang sedang menjalani perbaikan mengalami kerusakan," demikian isi pesan Telegram Kementerian Pertahanan Rusia.
Bagi Rusia, Galangan Kapal Sevastopol menjadi area dan fasilitas penting tidak cuma untuk kepentingan militer tetapi juga untuk pelayaran sipil.
Dari sisi militer, galangan kapal ini memainkan peran penting dalam 'melayani' (tempat perbaikan dan perawatan) kapal-kapal perang dari armada Laut Hitam Rusia.
Beberapa video yang menunjukkan galangan kapal itu dihajar serangan rudal diunggah ke Twitter.
The Kyiv Post, misalnya, memposting video yang menunjukkan bola api besar menyala di malam hari, bersama dengan gambar pelabuhan yang dilalap api.
Moskow Incar Kehancuran Kiev, Bukti Keterlibatan Langsung AS dan Inggris
Galangan Kapal Sevastopol punya peran sangan penting dalam membangun dan melayani kapal-kapal dari armada Laut Hitam Rusia.
Meskipun kekuatan angkatan laut Rusia secara signifikan lebih besar daripada Ukraina, angkatan laut Rusia harus diakui kelabakan melawan ledakan drone laut milik Ukraina.
Pun, serangan Rabu dini hari tersebut menjadi sinyalemen adanya balasan yang lebih besar dari Rusia.
Hal itu merujuk pada pernyataan Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu pada Juni yang mewanti-wanti penggunaan roket berbasis darat HIMARS jarak jauh oleh Ukraiana yang dipasok Barat untuk menyerang fasilitas Rusia di Krimea.
Saat itu, Shoigu menggarisbawahi bahwa penggunaan senjata semacam itu di luar zona 'operasi militer khusus' (bahasa Rusia untuk kata Invasi) akan segera memicu serangan Rusia ke “pusat pengambilan keputusan di Ukraina”.
Artinya, Moskow potensial untuk mengambil keputusan untuk membalas langsung ke ibu kota Ukraina, Kiev, juga menggunakan rudal jelajah jarak jauh yang mereka miliki seperti rudal Sarmat.
Penyerangan Pelabuhan Sevastopol, bagi Rusia, juga mengonfirmasi langsung kalau Amerika Serikat dan Inggris kini telah turun tangan secara langsung dalam perang Rusia vs Ukraina.
"Dan itu berarti keterlibatan penuh Amerika Serikat dan Inggris dalam konflik tersebut,” kata Shoigu.
Hipotesis Moskow itu merujuk pada pernyataan wakil menteri luar negeri AS, Victoria Jane Nuland, yang menunjukkan kalau negaranya 'memberi restu' Ukraina untuk menyerang aset-aset penting Rusia dalam bentuk apapun.
SILAKAN BACA : Sosok Orang Dalam Joe Biden yang Dianggap Moskow Jadi Kompor Perang Terbuka Rusia-Amerika Serikat
Pernyataan Nuland yang 'mensahkan' kalau Ukraina menyerang langsung aset dan fasilitas yang berada di teritori Rusia, dinilai sebagai bentuk keterlibatan langsung AS dan Inggris di perang yang berlangsung.
(oln/BI/RT/TMT/*)