“Rusia pasti akan menggunakan hipersoniknya, rudal hipersoniknya, yang hanya membutuhkan beberapa menit untuk mencapai kota-kota Eropa” dengan sedikit waktu peringatan," kata Maloof menekankan.
“Jadi [NATO] bisa memamerkan latihan mereka, keberanian mereka, dan tentu saja Moskow bisa belajar dari mereka, bagaimana mereka bisa mengintegrasikan udara, darat, laut serta [kemampuan] dunia maya mereka,” katanya.
Jika tidak, jika Rusia diserang langsung oleh blok Barat, Maloof memperkirakan bahwa nuklir akan segera meluncur, mengingat peringatan yang dijabarkan dalam doktrin nuklir Rusia tentang potensi tanggapan Moskow terhadap serangan konvensional yang kuat yang mengancam keberadaan negara-negara Barat. negara.
“Hal terakhir yang paling dihindari Eropa adalah perang melawan Rusia,” tegas pengamat tersebut.
Dia menunjukkan bahwa bahkan dengan 'perang pinjam tangan' (proksi) di Ukraina, yang tidak menyebabkan pertumpahan darah di negara-negara Barat, telah berubah menjadi “bencana” nyata bagi sekutu Washington di luar negeri.
Hal itu terlihat dari perekonomian mereka yang anjlok dan menurunkan standar hidup setidaknya satu dekade.
“Persediaan [senjata] mereka tidak mencukupi. Industri-industri sedang melemah. Dan bahkan jika mereka ingin industri mereka kembali beroperasi, mereka harus beralih ke produksi pada masa perang. Dan itu berarti kita memiliki cukup minyak dan gas," kata dia.
"Mereka tidak melakukannya. Musim dingin ini akan menjadi momen yang sangat menentukan bagi Eropa mengenai apa yang dapat mereka capai secara realistis, dibandingkan dengan impian belaka dan latihan militer yang mereka lakukan," kata Maloof menyimpulkan.