News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Siapa Hardeep Singh Nijjar? Pemimpin Separatis Sikh yang Diduga Dibunuh Pemerintah India di Kanada

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Presiden Gurdwara Jathedar Hardeep Singh Nijjar dipajang di rumah ibadah Guru Nanak Sikh Gurdwara di Surrey, British Columbia, Kanada, pada 19 September 2023.

Pada saat itu para penyelidik menyebut pembunuhan itu sebagai pembunuhan yang “ditargetkan”.

Di samping pembunuhan itu, tidak ada ancaman terhadap komunitas Sikh lainnya, yang berjumlah sekitar 2 persen populasi Kanada.

Poster yang mengiklankan penghormatan kepada mantan Presiden Gurdwara Jathedar Hardeep Singh Nijjar dipajang di rumah ibadah Guru Nanak Sikh Gurdwara di Surrey, British Columbia, Kanada, pada 19 September 2023. (DON MACKINNON / AFP)

Baca juga: Kanada Usir Diplomat India Imbas Tuduhan Pembunuhan Pemimpin Sikh

Nijjar adalah anggota komunitas Sikh kedua yang terbunuh di Kanada setelah Ripudaman Singh Malik.

Ripudaman Singh Malik adalah satu dari dua pria yang dibebaskan dalam pemboman pesawat Air India tahun 1985.

Ia ditembak mati di Surrey tahun lalu.

Seluruh penumpang Air India yang berjumlah 329 orang dari Kanada ke India tewas ketika pesawat tersebut meledak di pantai Irlandia.

Insiden itu disebut sebagai salah satu serangan teror paling mematikan yang diyakini dilakukan oleh separatis Sikh.

Nijjar berimigrasi ke Kanada sebagai pengungsi hampir dua dekade lalu.

Ia dikenal berprofesi sebagai tukang ledeng dan juga pemimpin doa di Nanak Sikh Gurudwara.

Beberapa hari sebelum kematiannya, Nijjar dilaporkan mengatakan kepada rekan-rekannya bahwa dia menerima "peringatan samar" dari Badan Intelijen Keamanan Kanada tentang kemungkinan rencana pembunuhan terhadap dirinya.

Dalam pidatonya beberapa jam sebelum penembakan, Nijjar mengatakan kepada hadirin bahwa mengadvokasi hak-hak Sikh di negara bagian Punjab, India, adalah pekerjaan yang berbahaya.

“Waktu yang akan datang sangatlah berbahaya,” katanya dalam bahasa Punjabi, menurut laporan Globe and Mail.

Perdana Menteri India Narendra Modi (kanan) dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau berjabat tangan saat mereka tiba sebelum memberikan penghormatan pada peringatan Mahatma Gandhi di Raj Ghat di sela-sela KTT G20 di New Delhi pada 10 September 2023. (PIB / AFP)

Baca juga: Yang Perlu Anda Ketahui Tentang Wabah Virus Nipah di India

Organisasi Sikh Dunia Kanada menyebut, Nijjar sebagai pendukung Khalistan yang sering memimpin protes damai terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang aktif terjadi di India.

“Nijjar telah secara terbuka berbicara tentang ancaman terhadap nyawanya selama berbulan-bulan dan mengatakan bahwa dia menjadi sasaran badan intelijen India,” kata pernyataan itu.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini