Di India, Nijjar dicari oleh Badan Investigasi Nasional (NIA) karena kegiatan separatisnya.
Pihak berwenang di India menyatakan, Nijjar sebagai “teroris individu” berdasarkan Undang-Undang Pencegahan Aktivitas Melanggar Hukum pada Juli 2020.
Nijjar memantau perekrutan dan pendanaan pemuda Sikh untuk dugaan kegiatan teror, klaim pejabat India kepada Hindustan Times.
Balraj Singh Nijjar, putra tertua pemimpin yang dibunuh tersebut, buka suara pada hari Senin.
Ia mengatakan, bahwa keluarganya selalu mencurigai keterlibatan pemerintah India dalam pembunuhan ayahnya.
“Ini hanya masalah waktu kapan kebenaran akan terungkap,” katanya kepada wartawan dari gurudwara yang sama tempat ayahnya ditembak mati, CBC News melaporkan.
“Saat kami mendengar beritanya hari ini, kami merasa lega karena akhirnya berita itu terungkap ke publik.”
Meskipun India telah menekan Kanada untuk mengutuk meningkatnya sentimen separatis di kalangan komunitas diaspora, Trudeau menegaskan bahwa negaranya akan selalu membela kebebasan berekspresi, kebebasan hati nurani, dan kebebasan melakukan protes damai.
Baca juga: Badai Lee Menerjang Perbatasan AS-Kanada, Listrik di 54 Ribu Rumah Putus
Kekhawatiran mengenai gerakan tersebut, diungkapkan oleh Perdana Menteri Narendra Modi di sela-sela KTT G20 di New Delhi pekan lalu.
Trudeau pada hari Senin (18/9/2023) mengatakan kepada parlemen Kanada bahwa pembunuhan Nijjar diangkat dalam diskusi mereka.
Telah terjadi serangkaian “pembunuhan yang ditargetkan” terhadap para pemimpin separatis Sikh terkemuka di negara-negara dengan populasi India yang cukup besar.
Avtar Singh Khanda, yang diduga sebagai kepala Pasukan Pembebasan Khalistan, meninggal di Birmingham, Inggris, pada bulan Juni dalam "keadaan misterius".
Paramjit Singh Panjwar, yang ditetapkan sebagai teroris oleh India, ditembak mati pada bulan Mei di Lahore, Pakistan, oleh penyerang tak dikenal.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)