Serangan-serangan ini menjadi gambaran kesenjangan serius dalam kemampuan perlindungan pasukan dan jaringan pertahanan udara Moskow.
Moskow memang terkenal dengan pertahanannya yang canggih dan berlapis karena mampu menghentikan ancaman seperti rudal dan pesawat terbang, namun drone kecil telah berhasil melewati dan mengatasi garis proteksi ini.
Kementerian Pertahanan Inggris pada laporan intelijen mereka pada akhir Agustus, menyebut kalau Rusia mendapat serangan lebih dari dua lusin serangan pesawat tak berawak secara terpisah selama bulan itu saja.
Masalah ini mendorong Moskow untuk segera mencari berbagai solusi.
Pada akhir Agustus, beberapa drone yang menurut Ukraina diluncurkan dari dalam wilayah Rusia menyerang sebuah pangkalan udara, menghancurkan dua Ilyushin Il-76 – pesawat angkut udara era Soviet – dan merusak dua lainnya.
Setelah insiden tersebut dan dalam upaya untuk lebih melindungi pangkalan udara dari serangan berikutnya, Moskow beralih mengandalkan ke pasukan sukarelawan sipil yang baru dibentuk untuk berpatroli di daerah tersebut.
Ratusan sukarelawan sipil bukanlah satu-satunya tindakan tidak biasa yang diambil Rusia untuk membantu mengamankan jaringan keamanan dalam negerinya.
Solusi lain untuk masalah ini termasuk meniru sistem era Perang Dunia II dengan membangun menara dengan senjata di atasnya.
Taktik lain yang lebih nyeleneh adalah memasang ban mobil pada bodi pesawat dengan alasan mengaburkan sistem pemindai inframerah rudal dan drone lawan.
Baca juga: Kelabakan Digempur Drone Ukraina, Rusia Tiru Taktik Perang Dunia II Bikin Menara Antipeluru Ala Nazi
Baca juga: Rusia Kembali Pakai Taktik Nyeleneh, Kali Ini Jet Tempur Su-34 Ditumpuki Ban Bekas Mobil
Upaya darurat ini bahkan telah meluas ke wilayah maritim di semenanjung Krimea, di mana Moskow dengan sengaja menenggelamkan kapal-kapal untuk melindungi jembatan utama dari potensi serangan drone laut Ukraina.
Serangkaian serangan mendalam yang dilaporkan tidak hanya terbatas pada wilayah teritorial Rusia.
Pasukan Ukraina juga telah melakukan beberapa serangan tingkat tinggi terhadap sasaran strategis Rusia di dan sekitar semenanjung Krimea selama beberapa minggu terakhir.
Pekan lalu, misalnya, pasukan Kiev melancarkan serangan rudal jelajah besar-besaran terhadap pangkalan angkatan laut Rusia di Sevastopol, yang merupakan markas Armada Laut Hitam Moskow.
Baca juga: Krimea Membara, Ukraina Kini Sudah Pakai Rudal Jelajah: Rusia Incar Kehancuran Kiev, AS Turun Tangan
Serangan rudal itu menyebabkan kerusakan parah pada fasilitas tersebut dan dua kapal yang sedang menjalani perbaikan.
Intelijen Barat menilai pasca-serangan tersebut bahwa kerusakan tersebut mungkin akan menimbulkan tantangan jangka panjang yang signifikan bagi operasi angkatan laut Rusia di sekitar wilayah Laut Hitam.
(oln/BI/*)