News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Armenia vs Azerbaijan

Presiden Azerbaijan Minta Maaf ke Putin, Pasukannya Bunuh Tentara Rusia di Nagorno-Karabakh

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) menyapa Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev menjelang pertemuan informal para kepala negara Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS) di Perpustakaan Kepresidenan Boris Yeltsin di Saint Petersburg pada 26 Desember 2022.

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, meminta maaf kepada Presiden Rusia Vladimir Putin karena pasukannya membunuh seorang wakil komandan pasukan penjaga perdamaian Rusia di Nagorno-Karabakh.

"Atas inisiatif pihak Azerbaijan, percakapan telepon terjadi antara Putin dan Aliyev. Ilham Aliyev meminta maaf dan menyatakan belasungkawa yang mendalam atas kematian tragis prajurit kontingen penjaga perdamaian Rusia di Nagorno-Karabakh pada 20 September," kata Kremlin dalam sebuah pernyataan, Kamis (21/9/2023).

“(Aliyev) menekankan bahwa penyelidikan paling menyeluruh atas insiden tersebut akan dilakukan dan semua yang bertanggung jawab akan dihukum,” lanjutnya.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan salah satu kendaraannya terkena tembakan senjata ringan saat kembali dari pos pengamatan di Nagorno-Karabakh, Rabu (20/9/2023), dikutip dari The Moscow Times.

“Akibat penembakan itu, prajurit Rusia yang berada di dalam kendaraan tersebut tewas,” kata Kementerian Pertahanan Rusia, tanpa menyebutkan jumlah pasukan penjaga perdamaian yang tewas.

Korban tewas termasuk Kapten Pangkat 1 (kolonel), Ivan Vasilyevich Kovgan, wakil komandan pasukan penjaga perdamaian Rusia yang bertanggung jawab atas militer dalam urusan politik.

Baca juga: Demo di Armenia Tuntut PM Pashinyan Mundur, Kecewa Nagorno-Karabakh Jatuh ke Azerbaijan

Azerbaijan Buka Penyelidikan

Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengidentifikasi kendaraan itu sebagai SUV UAV Patriot buatan Rusia, yang digunakan tentara Azerbaijan saat menembaki tentara Rusia.

“Untuk menyelidiki semua penyebab insiden itu, otoritas investigasi Azerbaijan dan Rusia sedang bekerja di tempat,” kata Kementerian Pertahanan Azerbaijan dalam sebuah pernyataan.

Kementerian Pertahanan Azerbaijan menyerukan “kesabaran” selama penyelidikan dan menyatakan belasungkawa kepada militer Rusia dan kerabat tentara tersebut.

Kapten Pangkat Satu (Kolonel) Rusia, Ivan Kovgan, dilaporkan tewas ketika pasukan Azerbaijan melepaskan tembakan ke kendaraan yang mengangkut pasukan penjaga perdamaian Rusia pada 20 September 2023. (Russian Northern Fleet Press Office)

Mereka mengatakan pelaku penembakan pasukan penjaga perdamaian Rusia akan dihukum.

Kantor kejaksaam agung Azerbaijan dan Rusia sedang melakukan kontak dekat tentang masalah itu.

Presiden Azerbaijan juga menyatakan kesiapannya memberikan bantuan keuangan kepada keluarga korban.

Pertemuan Delegasi Armenia dan Azerbaijan

Dalam video ini diambil dari cuplikan AFPTV Delegasi Azerbaijan menghadiri pembicaraan dengan delegasi Karabakh di kota Yevlakh, Azerbaijan pada 21 September 2023. Delegasi yang mewakili etnis Armenia dari Nagorno-Karabakh yang memisahkan diri tiba di kota Yevlakh di Azerbaijan pada 21 September 2023 untuk pembicaraan tentang mengintegrasikan wilayah tersebut sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata. (STRINGER / AFPTV / AFP)

Baca juga: Etnis Armenia dan Azerbaijan Sepakati Gencatan Senjata di Nagorno-Karabakh yang Ditengahi Rusia

Rusia menengahi perpecahan antara separatis Armenia di Nagorno-Karabakh dengan militer Azerbaijan pada Rabu (20/9/2023).

Azerbaijan mengatakan pejabatnya akan bertemu dengan perwakilan separatis Armenia di Nagorno-Karabakh pada Kamis (21/9/2023) di kota Yevlakh, Azerbaijan.

Mereka akan membahas reintegrasi Nagorno-Karabakh ke Azerbaijan, dikutip dari Reuters.

Kantor berita Azerbaijan mengatakan perundingan telah berakhir tetapi tidak memberikan rincian apakah kesepakatan telah tercapai. 

Konflik Armenia dan Azerbaijan di Nagorno-Karabakh

Gambar yang pada 19 September 2023 menunjukkan asap dari ledakan di puncak bukit di luar Stepanakert, ibu kota wilayah separatis berpenduduk Armenia di dalam perbatasan Azerbaijan. (Marut VANYAN / UGC / AFP)

Baca juga: Bentrok Azerbaijan Vs Armenia di Nagorno-Karabakh, Peran Rusia Dipertanyakan

Nagorno-Karabakh adalah wilayah perbatasan Armenia dan Azerbaijan.

Dulu, Nagorno-Karabakh merupakan wilayah Azerbaijan, sebelum memerdekakan diri pada tahun 1994 melalui Proposal Bishkek yang ditengahi Rusia.

Sementara itu, mayoritas penduduk Nagorno-Karabakh adalah etnis Armenia.

Sehingga, meski telah merdeka, Nagorno-Karabakh memiliki hubungan yang lebih dekat dan cenderung bergantung pada Armenia.

Proposal Bishkek tetap berlaku hingga tahun 2020 ketika terjadi perang selama 44 hari antara Armenia dan Azerbaijan.

Rusia kembali menengahi konflik kedua negara bekas Uni Soviet itu melalui pasukan penjaga perdamaian di Nagorno-Karabakh pada tahun 2020, dikutip dari The New York Times.

Perjanjian gencatan senjata ditandatangani oleh Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan, dan Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang mengakhiri semua permusuhan di zona konflik Nagorno-Karabakh mulai 10 November 2020.

Pada Selasa (19/9/2023), Kementerian Pertahanan Azerbaijan meluncurkan operasi "anti teroris" di Nagorno-Karabakh untuk melawan separatis Armenia. 

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Armenia dan Azerbaijan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini