News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konfik Rusia Vs Ukraina

Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-575: Polandia Tidak akan Lagi Mempersenjatai Ukraina

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berbicara kepada Dewan Keamanan PBB mengenai perang negaranya

TRIBUNNEWS.COM - Berikut update perang Rusi vs Ukraina hari ke-575.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, berpidato di depan dewan keamanan PBB pada hari Rabu (20/9/2023).

Perdana Menteri Polandia mengatakan tidak akan lagi mempersenjatai Ukraina.

Selangkapnya, ini rangkuman update perang Rusia vs Ukraina hari ke-575, dikutip dari TheGuardian:

Baca juga: 27 Orang Tewas dalam Pertempuran di Nagorno-Karabakh, Rusia Minta Agresi Dihentikan

- Zelensky sebut Ukraina telah mengalami perjuangan dan kehilangan sejak invasi Rusia ke negaranya

Ketika berpidato di depan dewan keamanan PBB, Zelensky mengungkapkan Ukraina mengalami 'Kesakitan, kehilangan dan perjuangan' selama perang.

Tidak hanya itu, Zelensky mengungkapkan masyarakat dan Pemerintah telah kehilangan kepercayaan terhadap kemampuan dan kemauan PBB untuk mempertahankan perbatasan kedaulatan.

Zelensky menganggap PBB tidak efektif dan memiliki banyak keinginan.

Zelensky berbicara kepada Dewan Keamanan PBB mengenai perang negaranya dalam pertemuan Majelis Umum PBB  (Spencer Platt/Getty Images/AFP SPENCER PLATT / GETTY IMAGES AMERIKA UTARA / Getty Images melalui AFP)

Baca juga: Presiden Polandia: Ukraina seperti Orang Tenggelam yang Berpegang pada Apa pun yang Bisa Dipegang

- Zelensky mengungkapkan Majelis Umum PBB perlu diberi kekuasaan untuk mengatasi hak veto yang dimiliki Rusia

Menurutnya, itu merupakan langkah yang perlu diberikan kepada Majelis Umum PBB.

“Tidak mungkin menghentikan perang karena semua upaya diveto oleh agresor, atau mereka yang membiarkan agresor," kata Zelensky.

- Polandia tidak akan mempersenjatai Ukraina

Perdana Menteri Polandia mengatakan pihaknya tidak akan lagi mempersenjatai Ukraina.

Ia juga mengatakan akan fokus pada pertahanannya sendiri.

Terutama, ketika kedua sekutu tersebut bontrok dalam perlawanan Kyiv terhadap invasi Rusia.

- Sergei Lavrov tuduh negara-negara lain menerapkan norma dan prinsip PBB setiap kasus per kasus

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov dalam pidatonya mengatakan, negara-negara barat menerapkan semuanya berdasarkan kebutuhan geopolitik masing-masing.

Menurutnya ini sangat tidak efektif dan memicu konflik global.

"Ini mengakibatkan 'goncangnya stabilitas global' dan 'memburuknya ketegangan baru' yang berisiko menimbulkan konflik global," katanya.

- Lebih dari 12 negara Eropa menuntut keadilan

Lebih dari 12 negara Eropa, serta Australia dan Kanada meminta pengadilan dunia untuk memutuskan apakah mereka memiliki yurisdiksi dalam kasus yang diajukan oleh Kyiv.

Kyviv menuduh Rusia menyalahgunakan konvensi genosida untuk memberikan dalih bagi invasi ke Ukraina.

Sebelumnya, Ukraina telah membawa kasus ini terlebih dahulu ke pengadilan tertinggi PBB, Mahkamah International (ICJ).

- Presiden Iran menuduh AS menjadi pemicu kekerasan di Ukraina

Dalam pidatonya, Presiden Iran, Ebrahim Raisi menuduh AS mengipasi api kekerasan di Ukraina.

Sehingga memicu proters dari perwakilan Israel di PBB.

- Fasilitas medis di kota Kherson, Ukraina menjadi target Rusia

Menurut sebuah studi, Rusia dengan sengaja menargetkan fasilitas medis di kota Kherson, Ukraina.

Sehingga menyebabkan kerusakan pada rumah sakit anak-anak, bangsal bersalin, dan klinik regional.

- Investigasi Swedia terhadap sabotase Nord Stream ada pada tahap sensitif

Tahun lalu, Swedia melakukan investigasi kepada sabotase Nord Steam.

Saat ini, ivestigasi tersebut sedang berada dalam tahapan sensitif.

Sementara penyidik, Mars Ljungqvist berharap dapat menyelesaikan investigasi ini segera berakhir sebelum akhir tahun 2023.

- Ibu Negara Ukraina mendesak para pemimpin dunia untuk memulangkan anak-anak Ukraina

Sebelumnya, Ukraina menuduh Rusia mendeportasi anak-anak Ukraina dari wilayah pendudukan.

Ia mengatakan, lebih dari 19 ribu anak-anak Ukraina diinfoktrinasi dan kehilangan identitas nasional mereka.

Oleh karena itu, Ibu Negara Ukraina, Olena Zelenska meminta bantuan dari para pemimpin dunia dalam sidang umum PBB.

- Ukraina mengklaim telah menembak jatuh 17 drone Selasa malam

Angkatan udara melaporkan pasukan Rusia telah meluncurkan total 24 kendaraan udara tak berawak ke Ukraina.

Ukraina mengatakan Rusia menyerang kilang minyak di Kremenchuk.

Penyerangan tersebut menyebabkan kebakaran dan Ukraina akhirnya menghentikan operasional.

- Gubernur wilayah Belgorod di Rusia melaporkan 3 pemukimam di wilayah tersebut kehilangan kekuatan

Gubernur wilayah Belgorod di Rusia, Vyacheslav Gladkov menyebut hal tersebut merupakan akibat penembakan lintas batas oleh angkatan bersenjata Ukraina.

Selain itu, penembakan juga menyebabkan seorang wanita terluka, seorang pria meninggal dan seorang lainnya terluka akibat penembakan di dekat desa Maksimovka.

- Pertemuan Presiden Brasil dan Zelensky berlangsung selama satu jam

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva dan Zelensky membahas cara-cara untuk mencapai akhir perang Ukraina.

“Kami melakukan pembicaraan yang baik tentang pentingnya jalan menuju pembangunan,” tulis Lula melalui platofrm X.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait Perang Rusia vs Ukraina

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini