TRIBUNNEWS.COM - Rusia dilaporkan telah mengerahkan pasukan Storm-Z yang terdiri dari orang-orang yang 'bersalah' dan harus menebus kesalahannya dengan berperang Ukraina.
Pasukan Storm-Z termasuk rekrutan tentara yang ketahuan mabuk, tentara pembangkang, dan narapidana.
Mereka dimasukkan ke unit hukuman yang dikenal dengan "Storm-Z".
Storm-Z dikirim ke garis depan di Ukraina pada tahun 2023 ini.
Informasi ini diungkap oleh 13 orang yang mengetahui masalah itu, termasuk lima pejuang Storm-Z.
"Hanya sedikit orang yang mampu menceritakan kisah mereka," kata orang-orang itu dalam wawancara dengan Reuters yang terbit Selasa (3/10/2023).
"Pejuang Storm-Z, mereka hanya daging (umpan)," kata seorang prajurit dari satuan tentara no. 40318 yang dikirim ke Bakhmut pada Mei dan Juni 2023.
Baca juga: Jor-joran Bantu Ukraina Lawan Rusia, Militer AS Panik Gudang Senjata Kosong Tapi Duit Terbatas
Ia mengatakan telah memberikan perawatan medis kepada enam atau tujuh pejuang Storm-Z yang terluka di medan perang.
Salah satu komandan Storm-Z memintanya untuk meninggalkan pejuang Storm-Z yang terluka itu, namun ia tidak mematuhi perintah itu.
Ia tidak tahu mengapa komandan itu memintanya meninggalkan pejuang yang terluka, yang menurutnya itu melambangkan betapa Storm-Z dipandang rendah daripada pasukan reguler Rusia.
"Jika para komandan menangkap seseorang dengan bau alkohol di napas mereka, maka mereka segera mengirim mereka ke Storm regu," kata prajurit itu.
Dalam wawancara itu, 13 narasumber mengatakan Storm-Z beranggotakan 100-150 orang untuk setiap pasukan.
Mereka ditempatkan di dalam unit tentara reguler Rusia.
Tiga dari lima pejuang Storm-Z dan kerabat dari tiga pejuang Storm-Z yang diwawancarai, menggambarkan pertempuran yang mengerikan dan menewaskan sebagian besar pasukan mereka.