Seorang pejuang Storm-Z mengatakan ia dihukum karena pencurian dan kemudian direkrut dari penjara.
Ia mengatakan, semua kecuali 15 dari 120 orang dari unit Storm-Z yang tergabung dalam resimen ke-237 tewas atau terluka dalam pertempuran di Bakhmut pada Juni lalu.
Berbeda dengan Wagner, unit Storm-Z ini berada di bawah komando langsung Kementerian Pertahanan Rusia.
Pejuang Storm-Z Dijanjikan Pengampunan
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-587: Ukraina Tuduh Elon Musk Dorong Propaganda Rusia
Pejuang Storm-Z termasuk narapidana yang sukarela berperang dengan imbalan janji dibebaskan dari pidana.
Sementara tentara reguler Rusia yang melanggar disiplin akan dihukum dengan dimasukkan ke Storm-Z.
Organisasi independen di Rusia yang mengawasi perang Rusia-Ukraina, Conflict Intelligence Team, berpendapat Storm-Z hanya digunakan sebagai pasukan buangan.
"Pasukan Storm-Z berguna bagi kementerian pertahanan Rusia karena mereka dapat dikerahkan sebagai infanteri yang dapat dibuang," menurut Conflict Intelligence Team.
“Pejuang Storm hanya dikirim ke bagian paling berbahaya di garis depan, untuk bertahan dan menyerang,” lanjutnya.
Laporan tentang keberadaan Storm-Z pertama kali muncul pada April 2022 ketika Institute for the Study of War mendapat bocoran dari unit buatan Rusia.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia tidak pernah mengakui pembuatan unit Storm-Z.
Pejuang Storm-Z Direkrut dari Penjara
Baca juga: Ukraina akan Bangun Sekolah Bawah Tanah di Kharkiv, Lindungi Siswa dari Serangan Rusia
Artyom Shchikin (29) menceritakan pengalamannya ketika ia direkrut ke unit Storm-Z.
Ia saat itu sedang menjalani hukuman penjara selama dua tahun karena perampokan pada Desember 2021.