Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW – Ilmuwan Rusia bernama Alexei Ekimov meraih hadiah Nobel Kimia atas penemuannya dalam mengembangkan "titik-titik kuantum" kecil yang digunakan pada lampu LED dan televisi LED.
Dalam menciptakan partikel titik kuantum ini Ekomov mengaku dibantu oleh kedua teman dekatnya yakni Moungi Bawendi profesor di Massachusetts Institute of Technology, Prancis, dan Profesor Louis Brus yang bekerja di situs emeritus di Universitas Columbia.
Penelitian titik kuantum yang kerap digunakan dalam lampu LED dan layar televisi mulai dilakukan Ekimov sejak awal tahun 1980-an.
Namun saat itu Ekimov hanya dapat menciptakan efek kuantum yang bergantung pada ukuran kaca berwarna. Tak lama dari itu, Profesor Louis Brus mulai mengembangkan penemuan tersebut.
Sebelum penelitian ini dimulai, fisikawan dunia telah lama mengetahui tentang yang dapat muncul dalam nanopartikel, namun mereka tidak dapat menemukan fakta terkait efek kuantum dari dimensi nano.
Namun setelah melewati berbagai uji coba, Brus menjadi orang pertama yang berhasil membuktikan efek kuantum bergantung pada ukuran partikel yang mengambang bebas dalam fluida.
Kemudian pada 1993, Moungi Bawendi merevolusi produksi kimia titik-titik kuantum temuan Ekimov dan Brus ke bentuk partikel yang nyaris sempurna.
Baca juga: Peraih Hadiah Nobel Sastra Jepang, Kenzaburo Oe Meninggal di Usia 88 Tahun
Melalui serangkaian penelitian ini, ketiganya sukses menciptakan titik kuantum, Komponen terkecil dari nanoteknologi menyebarkan cahayanya dari televisi dan lampu LED, juga dapat memandu ahli bedah saat mengangkat jaringan tumor.
Baca juga: 2 Ilmuwan di Balik Penemuan Vaksin mRNA Covid-19 Raih Penghargaan Nobel
“Para Peraih Nobel Kimia 2023 telah berhasil menghasilkan partikel yang sangat kecil yang disebut titik kuantum yang sangat penting dalam nanoteknologi kuantum,” kata Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia.
Selain meraih penghargaan, berkat penemuan tersebut ketiganya mendapatkan hadiah sekitar 1 juta) dolar AS serta medali emas 18 karat, yang akan diserahkan secara resmi oleh Raja Swedia Carl Gustaf XVI pada sebuah upacara di Stockholm pada bulan Desember.