TRIBUNNEWS.COM - Seorang anggota Partai Republik, Matt Gaetz melakukan pemungutan suara untuk pemecatan Kevin McCarthy sebagai ketua DPR AS.
Dari hasil pemungutan suara tersebut dan dibantu dukungan dari Partai Demokrat, McCarthy berhasil digulingkan.
Pemungutan suara tersebut menjadikan McCarthy sebagai Ketua DPR pertama dalam sejarah yang dicopot dari jabatannya.
McCarthy baru menjabat sebagi ketua DPR selama 9 bulan.
Pada konferensi pers, McCarthy mengatakan dirinya tidak akan mencalonkan diri lagi untuk menjadi Ketua DPR.
Pemecatan McCarthy berawal ketika ia setuju untuk membuka penyelidikan penjatuhan terhadap Presiden Joe Biden.
Baca juga: Pertama dalam Sejarah, Ketua DPR AS Kevin McCarthy Dipecat
Kemudian ia juga telah mundur dari kesepakatan anggaran yang ia buat dengan Partai Demokrat pada awal tahun untuk menaikkan batas utang.
Dia juga membiarkan kaum konservatif memasukkan ketentuan-ketentuan sayap kanan ke dalam rancangan undang-undang pengeluaran dan undang-undang lainnya, dikutip dari BBC.
Namun semua usahanya sia-sia ketika DPR mengandalkan dukungan Partai Demokrat untuk menjaga pendanaan sementara pemerintah pada akhir pekan.
Mengutip dari NZherald, keputusan pemecatan McCarthy adalah hasil yang mengagetkan di DPR.
Ini mengejutkan anggota parlemen dari kedua partai dan membuat mereka bertanya-tanya apa yang akan terjadi di masa depan.
Anggota DPR dari Partai Republik Patrick McHenry, yang sekarang menjabat sebagai Ketua DPR sementara, menyatakan DPR dalam masa reses sampai kedua partai dapat memutuskan jalan ke depan.
Baca juga: Sosok di Balik Tergulingnya Ketua DPR AS, Orang Bermasalah yang Tak Dilindungi Oleh Kevin McCarthy
Pemimpin DPR Pengganti McCarthy
Setelah pemungutan suara, McHenry ditunjuk sebagai ketua sementara, atau ketua pro tempore.