"Saya selamanya akan berterima kasih kepada Anda semua."
Sementara itu, para korban penembakan diidentifikasi sebagai turis, satu dari China dan satu lagi dari Myanmar, kata polisi.
Baca juga: Pelaku Penembakan di Mal Thailand Derita Gangguan Mental dan Hadapi 5 Dakwaan Serius
Sementara lima orang lainnya terluka dalam penembakan tersebut.
Tersangka penembak menggunakan pistol tiruan yang telah dimodifikasi untuk menembakkan peluru sungguhan, menurut para pejabat.
Video yang diunggah ke media sosial memperlihatkan seorang remaja laki-laki berambut panjang diamankan polisi.
Kepala polisi Torsak Sukvimol membenarkan, tersangka merupakan anak di bawah umur dengan catatan pernah dirawat karena penyakit jiwa.
Asisten kepala polisi Samran Nualma mengatakan senjata yang digunakan adalah “pistol plastik dan disesuaikan untuk digunakan dengan peluru asli”.
Samran mengatakan pihak berwenang sedang mempertimbangkan peraturan senjata tiruan tersebut.
Senjata semacam itu dikenal populer di kalangan penggemar militer di Thailand dan dapat dibeli secara bebas.
Sudawan Wangsuppakitkosol, Menteri Pariwisata dan Olahraga, membenarkan bahwa lima orang dirawat di rumah sakit.
Satu orang berasal dari China, satu dari Laos, tiga warga Thailand, dan beberapa di antaranya berada dalam kondisi kritis.
“Kami perlu membangun kembali kepercayaan diri. Kami akan berdiskusi dengan Polri untuk menerapkan langkah-langkah keamanan di mal dan komunitas untuk mencegah insiden seperti itu,” katanya.
Baca juga: Penembakan di Mall Siam Paragon Thailand, Pelaku Sempat Chat Teman, Kirim Foto Peluru
Insiden ini terjadi beberapa hari sebelum warga Thailand berencana memperingati satu tahun serangan senjata dan pisau di tempat penitipan anak.
Tanggal 6 Oktober tahun lalu, 36 orang dibantai oleh seorang mantan polisi.
Sebagian besar dari korban adalah anak-anak TK.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)