TRIBUNNEWS.COM, GAZA - Wakil Kepala Biro Politik Hamas, Saleh al-Arouri, mengklaim pihaknya telah menangkap cukup banyak tentara Israel dalam serangan mendadak, Sabtu (7/10/2023) pagi.
Bukan hanya prajurit, perwira senior Israel pun diklaim ditangkap pihak Hamas.
Namun, pihaknya tak merinci angka pasti berapa jumlah tentara Israel yang meraka tawan.
“Kami berhasil membunuh dan menangkap banyak tentara Israel. Pertempuran masih berlangsung,” kata Saleh al-Arouri dilansir dari Al Jazeera, Sabtu.
Dengan banyaknya tentara Israel yang ditawan pihaknya, Arouri berharap orang-orang Palestina yang ditahan pihak Israel bisa dibebaskan.
"Para tahanan kami di penjara (Israel), kebebasan mereka semakin besar. Apa yang kita miliki di tangan kita akan membebaskan semua tahanan kita. Semakin lama pertempuran berlanjut, semakin tinggi jumlah tahanan,” kata Arouri.
Baca juga: Pejuang Palestina Jebol Israel Selatan: Ketua Dewan Israel Tewas, 5 Perwira Militer Diculik Hamas
Menurut angka terbaru dari Addameer, sebuah LSM hak-hak tahanan, hampir 5.200 warga Palestina berada di penjara-penjara Israel, termasuk 33 wanita, 170 anak di bawah umur dan lebih dari 1.200 orang ditahan secara administratif.
Tentara Israel mengakui tentara dan komandannya telah terbunuh dan menjadi tawanan perang.
Namun pihaknya belum memberikan angka pasti.
Operasi mendadak Hamas dari Gaza terjadi setelah terjadi pembunuhan terhadap empat warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki.
Baca juga: Hamas Serang Israel dari Darat, Laut dan Udara, Video Pejuang Palestina Bertempur Pakai Paralayang
Selain itu, seragan mendadak Hamas pun seiring meningkatnya ketegangan di kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur.
Diketahui Hamas melancarkan serangan, mulai pukul 6:30 pagi waktu setempat disertai rentetan roket yang ditembakkan dari berbagai lokasi di Gaza.
Selain itu para pejuang Palestina pun yang menyusup ke Israel melalui darat, laut, dan udara.
Mohammed Deif, pemimpin kelompok pejuang Islam Hamas, mengatakan 5.000 roket ditembakkan ke Israel pada Sabtu pagi sebagai penanda dimulainya Operasi Badai Al-Aqsa.
Layanan penyelamatan nasional Israel mengatakan sedikitnya 100 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka dalam serangan tersebut.
Serangan tersebut disebut sebagai serangan paling mematikan di Israel selama bertahun-tahun.
Sejumlah tentara dan warga sipil Israel juga ditangkap dan dibawa ke Gaza.
Kemudian, Israel melakukan serangan balasan yang menyebabkan angka korban meningkat menjadi 198 orang tewas dan 1.610 lainnya luka-luka di daerah kantong Palestina di Gaza. (Al Jazeeera/ BBC)