News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Terus Bombardir Jalur Gaza Palestina, Jumlah Korban Tewas Hampir 500 Orang

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Api dan asap membubung di atas gedung-gedung selama serangan udara Israel di Kota Gaza pada 8 Oktober 2023. - Korban tewas akibat serangan Israel ke Jalur Gaza terus bertambah. Kementerian Kesehatan Palestina mengkonfirmasi sebanyak 493 orang tewas akibat serangan Israel ke Jalur Gaza.

TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Israel terus melakukan pengeboman di wilayah Jalur Gaza, Palestina setelah Hamas melakukan serangan dadakan pada Sabtu (7/10/2023) lalu.

Dikutip dari BBC, jumlah korban tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza terus bertambah.

Terakhir, Kementerian Kesehatan Palestina mengkonfirmasi jumlah korban tewas meningkat menjadi 493 orang.

Sementara itu, Kementerian juga menyebut sebanyak 2.751 orang terluka akibat serangan dari Israel.

Video dan gambar di media sosial menunjukkan, masjid-masjid dan bangunan tempat tinggal telah rata dengan tanah di Gaza.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada Senin mengatakan pihaknya menyerang 500 sasaran Hamas dan Jihad Islam Palestina semalam.

Baca juga: Alasan Hamas Palestina Lancarkan Serangan Mendadak ke Israel

Kementerian Dalam Negeri Palestina mengatakan, sebagian besar sasarannya adalah "menara, bangunan tempat tinggal, fasilitas sipil dan layanan, dan banyak masjid".

IDF pada hari Senin mengklaim bahwa dua aset operasional Hamas diserang di dalam sebuah masjid di Gaza.

Dikutip dari CNN, mereka mengklaim telah menyerang tujuh pusat komando Hamas, pusat komando Jihad Islam, dan sejumlah gedung bertingkat termasuk rumah sekretaris Hamas Ruhi Mashtaa.

Hamas membantah bahwa bangunan yang menjadi sasaran serangan itu digunakan oleh kelompok militan tersebut.

Dalam sebuah pernyataan, Hamas menyebut bahwa rumah-rumah tempat tinggal menjadi sasaran tanpa peringatan.

Baca juga: Korban Tewas Konflik Hamas vs Israel Lebih dari 1.100 Orang, Baku Tembak Masih Berlanjut

Tidak Ada Tempat yang Aman

Pemukiman Palestina di Gaza luluh lantak dihajar serangan balasan jet tempur Israel pasca serbuan gerilyawan Hamas di Gaza Sabtu lalu, 7 Oktober 2023. (Middle East Eye)

Penduduk Gaza menyadari kehancuran yang lebih besar di wilayah Palestina setelah pemboman terus menerus terjadi sejak semalam.

Salah seorang warga di Gaza, Enas Wajeeh Qeshta mengatakan, dirinya hanya pasrah ketika Israel membalas serangan Hamas pada Sabtu lalu.

"Itu adalah malam yang sulit. Kami sedang menunggu nasib kami," ujarnya kepada Al Jazeera.

Baca juga: Hari Ketiga Perang Hamas-Israel: Korban Tewas di Jalur Gaza 436 Orang, Zionis Siapkan Serangan Darat

Qeshta mengatakan bahwa ketika pemboman Israel berlanjut tadi malam, keluarganya berkumpul di satu ruangan.

"Tidak ada tempat berlindung yang aman. Semua orang menjadi sasaran," ungkapnya.

Baku Tembak Terus Terjadi

Seorang tentara Israel berlari di samping sebuah howitzer self-propelled di dekat kota selatan Ashkelon pada 8 Oktober 2023. Meningkatnya kekerasan antara Israel dan Hamas telah menewaskan hampir 1.000 orang sejak pejuang Palestina melancarkan serangan mendadak besar-besaran, kata para pejabat Minggu, saat Perdana Menteri Menteri Benjamin Netanyahu memperingatkan perang yang akan terjadi "panjang dan sulit". (GIL COHEN-MAGEN / AFP) (AFP/GIL COHEN-MAGEN)

Pertempuran sengit antara IDF dengan Hamas Palestina masih terjadi hingga saat ini.

Juru bicara milter Israel, Letkol Richard Hecht mengatakan pihaknya sudah bertempur lebih dari 48 jam sejak Hamas melakukan serangan mendadak.

Baca juga: Israel Panas Dingin, Perang Melawan Hamas Memakan Waktu Lebih Lama dari Perkiraan Mereka

Richard Hecht mengatakan pada Senin (9/10/2023), pertempuran ini berlangsung lebih lama dari apa yang ia perkirakan.

"Kami masih berjuang. Tujuh hingga delapan tempat terbuka di sekitar Gaza di mana kita masih memiliki pejuang yang memerangi mereka," kata Hecht, dikutip dari CNN.

"Ini membutuhkan waktu lebih lama dari yang kami perkirakan. Kami pikir pagi ini kami akan berada di tempat yang lebih baik," lanjutnya.

Ada kemungkinan, kata Hecht, pejuang Hamas masih menyeberang ke Israel dari Gaza.

Hecht menambahkan, serangan udara Israel menargetkan lokasi di mana para militan Hamas berkumpul untuk melintasi perbatasan.

(Tribunnews.com/Whiesa)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini