TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan serangan Israel di Jalur Gaza hanyalah permulaan untuk menghancurkan Hamas Palestina.
Israel meyakini markas utama Hamas dan sistemnya berada di Jalur Gaza.
Jalur Gaza juga menjadi lokasi di mana Hamas meluncurkan serangan kejutan ke Israel pada Sabtu (7/10/2023) pagi.
“Kita menanggapi musuh-musuh kita dengan kekuatan yang besar, dengan kekuatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Saya ingin menekankan bahwa ini hanyalah permulaan," kata Netanyahu dalam pidatonya yang disiarkan televisi, Jumat (13/10/2023), dikutio dari NPR.
Perdana Menteri Israel itu menegaskan, Hamas akan menanggung akibat dari serangannya ke Israel pekan lalu.
"Musuh-musuh kita baru saja mulai menanggung akibatnya. Saya tidak akan merinci apa yang akan terjadi selanjutnya, tapi saya akan melakukannya mengatakan bahwa ini hanyalah permulaan,” lanjutnya.
“Kami akan mengakhiri perang ini dengan lebih kuat dari sebelumnya," tambahnya.
Baca juga: Jurnalis Reuters Tewas dan 6 Orang Lainnya Terluka di Lebanon dalam Serangan Rudal Israel
Perdana Menteri Israel menekankan, dalam percakapan dengan Presiden AS, Joe Biden dan para pemimpin dunia lainnya, ia berusaha memastikan dukungan internasional yang signifikan untuk Israel.
Sejumlah negara menyatakan dukungan kepada Israel, termasuk AS, Inggris, Prancis dan Jerman.
Netanyahu menegaskan kembali keyakinannya bahwa Israel akan meraih kemenangan total atas Hamas.
Hamas Palestina Vs Israel
Baca juga: Serangan Udara Israel Tewaskan 70 Warga Gaza yang Berupaya Mengungsi
Ketegangan antara Hamas dan Israel kembali berkobar setelah Hamas menyusup dan meluncurkan ribuan roket ke Israel dari Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.
Ribuan warga Israel meninggal dunia dalam serangan itu dan ratusan lainnya menjadi tawanan Hamas.
Hamas menggambarkan serangannya sebagai respons atas tindakan otoritas Israel terhadap Masjid Al-Aqsa di Bukit Bait Suci Yerusalem, dikutip dari Al Arabiya.