Sumber daya yang dimiliki Kiev, tambahnya, kini berada dalam ambang kritis untuk terus melanjutkan perang.
“Izinkan saya menekankan bahwa Rusia tidak ditentang oleh angkatan bersenjata Ukraina, yang sumber dayanya hampir habis, namun oleh mesin militer kolektif negara-negara NATO dan industri pertahanan gabungan mereka,” tambah utusan Rusia tersebut.
Dia juga menyentil pernyataan Menteri Pertahanan Belanda Kajsa Ollongren baru-baru ini bahwa mempersenjatai Ukraina adalah “cara yang sangat murah” untuk menghadapi Rusia.
“Sinisme mantan mitra Barat kami sungguh luar biasa,” katanya,
"Ukraina yang hidup damai dengan negara-negara tetangganya dan menghormati hak-hak semua warga negaranya “memiliki dan masih memiliki masa depan,” simpul utusan Rusia tersebut.
“Rezim kriminal neo-Nazi [Vladimir] Zelensky tidak melakukannya,” kata dia.
Soal perkembangan situasi serangan balasan tersebut, Kepala intelijen militer Ukraina, Kirill Budanov, mengakui pada hari Kamis bahwa serangan itu tidak hanya berada “di belakang jadwal” tetapi “sepenuhnya di luar jadwal,”.
Baca juga: Bos Intelijen Ukraina Akui Serangan Balasan ke Rusia Gagal, Perang Israel Bikin Kiev Menderita
(oln/*/RT)