TRIBUNNEWS.COM - Para pejabat medis mengatakan ribuan warga Palestina berdesakan di halaman rumah sakit utama Kota Gaza, Rumah Sakit Al-Shifa menjelang serangan darat Israel yang diperkirakan akan terjadi.
Direktur umum Rumah Sakit Shifa, Mohamed Abu Slima mengatakan terdapat 35 ribu warga yang memadati gedung dan halaman luar.
“Sekitar 35.000 warga Gaza berlindung di rumah sakit dari agresi Israel,” kata Direktur Mohamed Abu Slima melalui laman Facebook pribadinya, dikutip dari AA.
Ribuan warga terlihat panik hingga banyak keluarga yang mendirikan tenda di kompleks medis.
“Penduduk benar-benar panik dan ketakutan,” katanya.
Pejabat Kementerian Kesehatan, Dr. Medhat Abbas mengatakan ribuan warga yang datang mengira rumah sakit adalah tempat yang aman untuk mengungsi.
Baca juga: Video Terverifikasi, Israel Serang Konvoi Pengungsi Gaza, Anak-anak dan Perempuan Terbunuh
“Warga mengira ini adalah satu-satunya tempat yang aman setelah rumah mereka hancur dan mereka terpaksa mengungsi,” kata Dr. Medhat Abbas, dikutip dari AP News.
Menurutnya, setelah serangan yang terus menerus terjadi di Gaza membuat kota tersebut menjadi kota yang menakutkan.
"Kota Gaza adalah tempat kehancuran yang menakutkan," katanya.
Israel Perintahkan 1,1 juta Warga di Gaza untuk Berpindah dalam 24 jam
Pada Jumat, Militer Israel memperingatkan 1,1 juta penduduk di Gaza utara untuk mengungsi dan segera pindah ke Selatan.
Pasalnya, pasukan Israel saat ini tengah melakukan persiapan serangan darat.
Juru bicara PBB Stephane Dujarric memperingatkan mustahil bagi warga Palestina di Gaza untuk mematuhi perintah untuk meninggalkan wilayah utara tanpa konsekuensi kemanusiaan yang buruk.
Pasalnya, pemindahan dalam waktu yang singkat dapat menimbulkan konsekuensi yang sangat buruk.