Pada bulan Agustus lalu, kandidat presiden dan pejuang antikorupsi Fernando Villavicencio bahkan tewas terbunuh.
Sejak itu, politisi dan pemimpin politik lainnya dibunuh atau diculik.
Baca juga: Polisi Ekuador Berhasil Sita Hampir 14 Ton Narkoba yang akan Dikirim ke AS, Amerika Tengah dan Eropa
Bom mobil meledak di berbagai kota, termasuk ibu kota, Quito, dan narapidana melakukan kerusuhan di penjara.
Awal bulan Oktober, tujuh pria yang diidentifikasi sebagai tersangka pembunuhan Villavicencio dibunuh saat ditahan.
Karier politik Noboa
Karier politik Noboa dimulai pada tahun 2021, ketika ia mendapat kursi di Majelis Nasional dan mengetuai Komisi Pembangunan Ekonomi.
Pengusaha lulusan Amerika ini membuka perusahaan EO ketika ia berusia 18 tahun dan kemudian bergabung dengan Noboa Corp. milik ayahnya, di mana ia memegang posisi manajemen di bidang pelayaran, logistik, dan komersial.
Ayahnya, Álvaro Noboa, adalah orang terkaya di Ekuador.
Ia menjalankan bisnis penanaman dan pengiriman pisang, tanaman utama Ekuador, dan sekarang mencakup lebih dari 128 perusahaan di banyak negara.
Álvaro Noboa gagal mencalonkan diri sebagai presiden sebanyak lima kali.
Baca juga: Terungkap Pelaku yang Tembak Mati Capres Ekuador Fernando Villavicencio, Ternyata Geng Narkoba
Noboa dan González, yang sama-sama pernah menjabat sebagai anggota parlemen dalam waktu singkat, melaju ke putaran kedua dengan mengungguli enam kandidat lainnya pada putaran pertama pemilu pada 22 Agustus.
Sekelompok besar petugas militer dan polisi serta penjaga keamanan swasta melindungi Noboa ketika dia memberikan suara di Olón, sebuah komunitas di pantai Pasifik tengah negara itu.
Noboa mengenakan rompi antipeluru saat "mencoblos."
“Saya percaya bahwa tren ini tidak dapat diubah, dan hari ini, kita mulai membangun Ekuador yang baru,” katanya di tempat pemungutan suara, dengan percaya diri mengacu pada kemenangan.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)