Rusia Punya Sistem Rudal Pertahanan Udara Baru, 24 Jet Ukraina Rontok dalam Lima Hari Terakhir
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan pasukan Moskow kini memiliki sistem pertahanan udara baru yang telah menembak jatuh 24 jet Ukraina selama beberapa hari terakhir.
Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Pertahanan Rusia saat melakukan inspeksi terhadap pos komando pasukan di wilayah Donetsk, Ukraina, kata Kementerian Pertahanan Rusia pada Rabu (25/10/2023).
Tidak jelas kapan kunjungan Shoigu terjadi.
Baca juga: Menteri Pertahanan Rusia Cek Pasukan di Garis Depan, Perintahkan Bersiap Tempur di Musim Dingin
“Kami telah memiliki sistem (rudal pertahanan udara) yang telah menembak jatuh 24 pesawat selama lima hari terakhir,” kata Sergei Shoigu.
Menteri Pertahanan Rusia juga mengucapkan selamat kepada pasukan Rusia yang telah menerima penghargaan negara.
"Saya dengan tulus mengucapkan selamat kepada Anda. Anda berjuang dengan bermartabat," kata Shoigu, menurut kantor berita pemerintah Rusia, Tass.
Klaim Moskow tentang menerima sistem rudal baru dan menembak jatuh 24 pesawat Ukraina dalam lima hari belum dibuktikan atau diverifikasi secara independen.
Shoigu, juga mengatakan artileri Ukraina "menyebabkan banyak masalah" bagi pasukan Rusia.
“Kami sedang mengambil tindakan,” katanya.
Persiapan Tempur Musim Dingin
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan Shoigu "memberikan perhatian khusus pada penyediaan seragam musim dingin baru dan alas kaki berinsulasi yang tepat waktu dan memadai untuk semua personel."
Komentarnya muncul ketika Ukraina dan Rusia dilaporkan menderita kerugian besar di kota Avdiivka di bagian timur.
Moskow melancarkan serangan yang digambarkan oleh kepala administrasi militer lokal di Avdiivka, Vitaliy Barabash, sebagai serangan terbesarnya di kota garis depan tersebut.
Pekan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan gambaran mengenai skala kerugian di kedua pihak sejak Ukraina memulai serangan balasan yang telah lama dinantikan pada bulan Juni.
“Sejak 4 Juni, [serangan balasan Ukraina] terus berlanjut. Sejauh ini belum ada hasil, yang ada hanya kerugian besar [bagi Ukraina],” kata Putin kepada China Media Group dalam wawancara yang diterbitkan oleh Tass.
“Kerugiannya sangat besar—rasionya sekitar satu banding delapan,” tambah Putin.
Pada tanggal 5 Oktober, dia mengatakan bahwa Ukraina telah kehilangan 90.000 tentara selama serangan balasannya, yang menunjukkan bahwa kerugian Rusia melebihi 11.000 personel militer.
Adapun Militer Ukraina juga mengklaim telah menembak jatuh beberapa jet Rusia dalam kurun waktu beberapa hari.
Brigadir Jenderal Oleksandr Tarnavskyi, komandan pasukan Ukraina di sektor Tavria selatan, mengklaim pada 17 Oktober bahwa Angkatan Bersenjata Ukraina menembak jatuh tiga jet tempur Su-25 Rusia dalam seminggu.