FSB Rusia Lenyapkan Agen Intelijen Ukraina di Zaporizhzhia: Granat-Senapan Serbu Kalashnikov Disita
TRIBUNNEWS.COM - Pasukan keamanan Rusia menyatakan telah menembak mati terduga agen intelijen militer Ukraina (GUR) dalam sebuah penyergapan di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina selatan, Jumat (27/10/2023).
Selain itu, Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) juga menyatakan menangkap dua orang lainnya dalam penggerebekan tersebut.
Dalam keterangannya, FSB menyebut, dalam sebuah “operasi khusus” tersebut, terjadi baku tembak yang berakhir dengan terbunuhnya terduga agen GUR Ukraina serta penangkapan dua terduga intelijen musuh.
Baca juga: Tentara Rusia Berjudi Nyawa di Avdiivka: Maju Kena Artileri Ukraina, Mundur Disambar Peluru Komandan
Penggerebekan itu diklaim sukses menggagalkan aktivitas tiga kelompok intelijen rahasia yang besar.
“Salah satu agen GUR yang memberikan perlawanan bersenjata tewas akibat tembakan balasan,” kata FSB dalam sebuah pernyataan.
Badan intelijen Rusia mengatakan mereka menemukan dan menyita alat peledak rakitan, senapan serbu Kalashnikov, dan granat saat menggeledah di apartemen pria yang terbunuh itu.
Video yang dibagikan oleh kantor berita negara RIA Novosti menunjukkan dua penangkapan terpisah terhadap seorang pria dan seorang wanita di dalam apartemen mereka.
Namun video tersebut tidak menunjukkan percobaan penangkapan ketiga yang terjadi saat baku tembak terjadi.
Baca juga: Komando Pasukan Khusus Ukraina Terbunuh dan Ditangkap, FSB Rusia: Senjata Mereka Ngeri-ngeri
Kedua orang yang ditangkap tersebut diidentifikasi sebagai administrator situs berita Ukraina RIA-Melitopol dan saluran pro-Ukraina di aplikasi pesan Telegram, yang menurut FSB telah ditutup.
“Sumber daya (resources- sebutan bagi agen-agen intelijen) tersebut digunakan oleh intelijen asing untuk mengumpulkan informasi dan memberikan pengaruh psikologis terhadap penduduk,” kata FSB.
FSB mengatakan mereka yang ditangkap mengaku bekerja untuk intelijen Ukraina.
Pasangan ini didakwa tindak pidana terorisme dan diperkirakan akan menghadapi tuduhan tambahan berupa pengkhianatan negara dan spionase.
Otoritas penegak hukum Rusia menambahkan kalau ketiga orang yang terlibat dalam “operasi khusus” tersebut adalah warga negara Rusia atau Ukraina.
Sebagai informasi Pasukan Rusia merebut sebagian wilayah Zaporizhzhia pada awal invasi Moskow ke Ukraina pada Februari tahun lalu.
(oln/RIANVST-tmt/*)