TRIBUNNEWS.COM - Berikut update perang Rusia vs Ukraina hari ke-616.
PBB mengatakan serangan Rusia menimbulkan 'penderitaan yang tak terbayangkan bagi rakyat Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy memperingatkan agar tidak mengharapkan kesuksesan terlalu cepat.
Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, mengatakan Rusia akan berhasil di Ukraina kecuali dukungan AS terhadap Kyiv terus berlanjut.
Dua tentara Rusia ditangkap dicurigai membunuh keluarga beranggotakan sembilan orang di Ukraina.
Selengkapnya, berikut update perang Rusia vs Ukraina hari ke-616, dikutip dari TheGuardian:
Baca juga: Zelensky Merasa Dikhianati Sekutu, Takut Dunia Abaikan Perang Rusia-Ukraina
- Seorang pejabat senior PBB mengatakan serangan Rusia menimbulkan 'penderitaan yang tak terbayangkan' pada rakyat Ukraina
Direktur koordinasi di kantor kemanusiaan PBB, Ramesh Rajasingham mengatakan kepada dewan keamanan PBB pada hari Selasa, ribuan warga sipil telah terbunuh dalam serangan terhadap rumah, sekolah, ladang dan pasar sejak invasi Rusia pada Februari 2022.
Menurut data kantor hak asasi manusia PBB, warga sipil Ukraina yang meninggal berjumlah 9.900 orang.
Namun mereka mengatakan jumlah sebenarnya lebih tingi dari jumlah tersebut.
Baca juga: Armada Laut Hitam Rusia dalam Bidikan Sabotase Bawah Laut Ukraina, Zelensky: Kami Kejar ke Mana Pun
- Zelensky memperingatkan untuk tidak mengharapkan kemenangan terlalu cepat
Dalam kampanye Ukraina untuk merebut kembali tanah yang diduduki, Zelesnky memperingatkan pada warga untuk tidak terlalu berharap dengan keberhasilan yang cepat.
Militer Ukraina mengatakan pasukan Rusia bersiap menghadapi serangan baru di berbagai wilayah di garis depan.
Hanya ada sedikit pergerakan di sepanjang garis depan sepanjang 1.000 km dalam beberapa bulan terakhir.
- Lloyd Austin, mengatakan bahwa Rusia akan berhasil di Ukraina meski tanpa adanya dukungan AS terhadap Kyiv
Dalam sidang Senat, Austin menjamin jika Rusia akan menang.
“Saya dapat menjamin bahwa tanpa dukungan kami, Putin akan berhasil,” jelasnya.
- Dua tentara Rusia ditangkap
Dicurigai membunuh sebuah keluarga di kota Volnovakha, Ukraina Timur, dua tentara Rusia ditangkap.
Keluarga tersebut beranggotakan sembilan orang, termasuk dua anak kecil.
- Rusia dilaporkan telah memberlakukan kontrol mata uang tambahan dalam upaya untuk menopang jatuhnya rubel
Mereka membatasi perusahaan-perusahaan barat yang menjual aset-aset Rusia mereka untuk mengambil keuntungan dalam dolar dan euro.
Menurut Financial Times, perusahaan internasional yang ingin keluar dari Rusia setelah invasi ke Ukraina harus menjual aset mereka dalam rubel di bawah pembatasan baru pemerintah.
- Menghindari sanksi AS dalam mengirimkan komponen elektronik untuk senjata, 3 warga Rusia ditangkap di New York
Pihak berwenang mengatakan 3 warga Rusia tersebut mberusaha mengirim komponen elektronik untuk senjata yang digunakan Moskow dalam perang di Ukriana.
Ketiganya dituduh menghindari sanksi karena mengirimkan 300 barang terlarang selama setahun ke dalam perang Rusia.
Barang-barang terlarang tersebut senilai sektiar Rp 10 juta dolar.
Agen khusus Departemen Keamanan Dalam Negeri AS, Ivan Arvelo mengatakan ketiga terdakwa belum mengajukan pembelaan.
- Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg mengatakan Swedia akan bergabung dengan NATO
Meskipun yakin, ia tidak dapat memperkirakan waktu pasti kapan hal ini akan terjadi,
- Kantor berita negara Rusia mengatakan, Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) telah menahan seorang kaki tangan dalam percobaan pembunuhan terhadap mantan politisi Ukraina dan politisi serta pengusaha pro-Rusia Oleg Tsaryov.
- Kantor hak asasi manusia PBB telah menemukan penyebab serangan rudal yang menewaskan 59 orang di sebuah kafe di desa Hroza, Ukraina
- Polisi di Prancis telah menahan taipan Rusia Alexei Kuzmichev
Selain itu, pihak berwenang juga menggerebek dua propertinya sehubungan dengan dugaan penghindaran pajak, pencucian uang, dan pelanggaran sanksi.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Perang Rusia vs Ukraina