Media Israel: Lapis Baja Panther APC Hangus, IDF Keteteran Disergap Hamas di Gaza, Takut Masuk Terowongan
TRIBUNNEWS.COM - Surat kabar Ibrani, Maariv melaporkan tentara pertahanan Israel (IDF) menghadapi situasi yang sulit dan kompleks ketika mereka semakin memperdalam serangan daratnya di Jalur Gaza.
Media tersebut, Hamas membuktikan diri untuk memberikan 'sambutan' bagi IDF yang telah memulai serangan darat mereka ke dalam Gaza pada Jumat pekan lalu.
Hamas, tulis laporan tersebut, sudah sangat menyiapkan diri untuk bertempur dengan IDF dengan kontur dan geolokasi Gaza dalam perang gerilya perkotaan.
Baca juga: Pasukan Khusus AS dan Israel Tewas Kena Jebakan Hamas di Gaza, Inggris Kerahkan Unit Elite SAS
“Pertempuran dalam beberapa hari mendatang diperkirakan akan jauh lebih sulit… Para perwira IDF menggambarkan betapa jelasnya Hamas mempersiapkan diri untuk berperang melawan pasukan IDF,” lapor Maariv, Kamis (2/11/2023).
Laporan tersbeut menekankan, pada tahap saat ini, di mana Israel sudah membombardir Gaza selama hampir tiga pekan secara terus menerus, Hamas masih menunjukkan eksistensi perlawanan yang kuat dan tangguh.
"Hamas sangat jauh dari titik puncak krisis,” kata laporan tersebut.
Maariv dalam laporan tersebut menekankan, kalau Hamas berhasil mempertahankan metode pertempuran yang terorganisir, terutama dengan mengandalkan metode perang terowongan.
”Di mana para pejuang secara teratur datang dari terowongan dan menyergap tentara Israel dengan persenjataan anti-tank,".
"Kendaraan lapis baja Panther APC, yang disergap Hamas pada tanggal 28 Oktober, terbukti menjadi peristiwa tersulit bagi IDF sejauh ini,” tulis Maariv.
Disebutkan, para pejuang Hamas ke luar dari terowongan dan menyerang kendaraan lapis baja tersebut dengan rudal anti-tank, menewaskan sedikitnya 11 tentara dan melukai beberapa lainnya.
Adapun Israel telah mengumumkan penyelidikan untuk mengetahui kegagalan militer yang menyebabkan insiden tersebut.
Sejak itu, beberapa tentara Israel lainnya tewas akibat bentrokan hebat dan penyergapan dengan rudal anti-tank yang dilakukan oleh kelompok Hamas.
Dilaporkan, sejauh ini delapan belas tentara Israel tewas di Jalur Gaza sejak Selasa (31/10/2023), di antaranya seorang perwira senior.