TRIBUNNEWS.COM - Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan mereka tidak bisa mengunjungi sandera Hamas karena pertempuran militan itu dengan Israel masih berlangsung.
“Ketika bom terus berjatuhan, mustahil bagi tim kami untuk melakukan tugasnya,” kata juru bicaranya Alyona Synenko kepada NPR, Kamis (2/11/2023).
Prioritas ICRC saat ini adalah mengunjungi sandera Hamas untuk memberikan bantuan.
“Bagi kami, prioritas kami adalah mendapatkan akses dan mengunjungi semua sandera. Besarnya penderitaan yang mereka alami juga tidak dapat dibayangkan," kata Alyona Synenko.
"Kami terus-menerus menyerukan kepada otoritas Hamas untuk memberi kami akses sehingga kami bisa menyediakan obat-obatan, agar kami bisa memberi kabar kepada keluarga para sandera,” lanjutnya, dikutip dari Anadolu Agency.
Baca juga: Hamas Bersumpah Serangan ke Gaza Menjadi Kutukan Bagi Israel
Menurutnya, ICRC hanya membutuhkan ruang kemanusiaan yang memungkinkan akses menuju para sandera.
“Kami tidak dapat melakukan hal tersebut kecuali kami diberi ruang kemanusiaan yang diperlukan dan akses untuk dapat melakukan pekerjaan kami,” kata Synenko.
Namun, bom yang terus berjatuhan membuat ICRC sulit melakukan tugasnya.
“Kita tidak bisa memaksakan diri melewati bom. Kami hanya membutuhkan semua pihak untuk menunjukkan niat baik dan juga menghormati kewajiban mereka berdasarkan hukum humaniter internasional,” tambahnya.
Israel Desak ICRC Kunjungi Sandera Hamas
Baca juga: Tentara Israel Kepung Kota Gaza, Brigade Imam Hussein dari Garda Revolusi Iran Tiba di Lebanon
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Israel, Eli Cohen, mengkritik tindakan ICRC yang mereka nilai sebagai fokus yang tidak seimbang di tengah serangan IDF di Gaza.
Eli Cohen juga mengecam ICRC karena gagal menyelamatkan sandera Israel yang ditahan oleh Hamas.
“Palang Merah tidak mempunyai hak untuk eksis jika mereka tidak berhasil mengunjungi para sandera yang disandera oleh Hamas,” kata Eli Cohen dalam percakapan telepon pada Rabu (1/11/2023) dengan direktur ICRC Miriana Spolijaric, menurut ringkasan yang dirilis oleh Kementerian Luar Negeri Israel.
Meski Israel mendesak ICRC untuk mengunjungi sandera, mereka tidak menghentikan serangan ke Gaza, yang diyakini sebagai lokasi para sandera.