TRIBUNNEWS.COM, GAZA- Israel mengatakan militernya telah sepenuhnya mengepung Kota Gaza, Kamis (2/11/2023). Pengepungan tersebut menyusul setelah Israel menolak tawaran gencatan senjata terhadap Hamas.
Dikutip dari Aljazeera, ribuan warga sipil masih tetap berada Kota Gaza.
Beberapa warga mencoba kabur di tengah-tengah tekanan Israel. Hal itu membuat perjalanan keluar Gaza menjadi berbahaya.
Baca juga: Tiap Satu Jam, 6 Anak di Gaza Tewas akibat Serangan Israel, Total 3.760 Anak-anak Jadi Korban
Hamas terus melawan
Kelompok Hamas terus melawan upaya Israel dengan serangan tabrak lari dari jarak jauh lewat terowongan bawah tanah.
Kota di utara Jalur Gaza telah menjadi fokus serangan Israel, yang bersumpah untuk memusnahkan struktur komando kelompok Hamas tersebut dan memerintahkan warga sipil untuk melarikan diri ke selatan.
"Kami berada di puncak pertempuran. Kami telah mencapai keberhasilan yang mengesankan dan telah melewati pinggiran Kota Gaza. Kami telah maju," kata Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, dilansir dari Reuters.
Di tengah ledakan besar di Gaza, juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan bahwa pasukan negaranya telah menyelesaikan pengepungan Kota Gaza, yang merupakan titik fokus organisasi Hamas.
Brigadir Jenderal Iddo Mizrahi, kepala insinyur militer Israel, mengatakan, pasukan menghadapi ranjau dan jebakan.
“Hamas telah belajar dan mempersiapkan diri dengan baik,” katanya.
Abu Ubaida, juru bicara sayap bersenjata Hamas, mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi pada Kamis bahwa jumlah korban tewas Israel di Gaza jauh lebih tinggi daripada yang diumumkan militer.
“Tentara Anda akan kembali dengan tas hitam,” katanya.
Baca juga: Pemimpin Hizbullah Hari Ini Akan Bicara Tentang Perang di Gaza, Deklarasi Perang Terhadap Israel?
Israel mengatakan, pihaknya telah kehilangan 18 tentara dan membunuh puluhan militan sejak operasi darat diperluas.
Hamas dan pejuang Jihad Islam sekutunya muncul dari terowongan untuk menembaki tank, kemudian menghilang kembali ke dalam jaringan, kata warga dan video dari kedua kelompok menunjukkan.
Dalam salah satu video militer Hamas, seorang pejuang muncul di lapangan Gaza dan menempatkan alat peledak di sebuah tank.