"Awalnya kami sangat terluka dan merasa stres," keluh Jimbai.
"Kami merasa kesal dan mulai menghindari membawanya ke tempat umum, kecuali untuk pemeriksaan lanjutan di rumah sakit."
"Kami sangat takut dengan apa yang akan dikatakan orang,' ungkapnya.
Baca juga: Anak Penderita Down Syndrome yang Dirawat di Karawang Overstay Hampir 4 Tahun, Ini Reaksi Imigrasi
Meski tubuh gadis kecil itu penuh rambut, kondisi itu tidak mempengaruhi kesehatannya, lapor Daily Mail.
Hingga saat ini, belum ada obat yang dapat menyembuhkan hipertrikosis.
Ini bukan kasus hipertrikosis pertama yang diketahui, yang bisa muncul saat lahir atau muncul saat dewasa.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)