TRIBUNNEWS. COM, TEL AVIV - Sistem Iron Dome Israel dilaporkan mendadak gagal berfungsi.

Peluru berpandu sistem milik Israel yang ditembakkan ke arah Rumah Sakit Al Syifa, Gaza mendadak putar arah dan justru menyasar rumah dan sebuah rumah sakit di Tel Aviv.

Dalam video yang diunggah situs berita Palestina Quds News Network terlihat rudal jelajah pintar yang ditembakkan Israel berputar di udara membentuk huruf 'U' terlebih dahulu sebelum berbalik arah dan jatuh menyasar pemukiman penduduk dan rumah sakit

Hizbullah juga melancarkan serangan balasan ke Israel seusai pembunuhan warga sipil di Lebanon.

Menanggapi serangan tersebut, Hizbullah kembali melancarkan roket ke Kiryat Shmona pada Minggu (5/11/2023) dan berhasil karena Iron Dome milik Israel mendadak rusak.

Baca juga: Israel Telah Habiskan Rp 31 Triliun Serang Gaza, Rp 11 Triliun Hanya untuk Biaya Bom, Ini Rinciannya

Aktivis Perjuangan Kemerdekaan Palestina, Sarah Wilkinson menyebut akibat erornya Iron Dome ada korban jiwa yang jatuh di Tel Aviv.

"Sistem rudal milik Israel berniat diluncurkan ke Rumah Sakit Al Syifa tapi Iron Dome Erorr dan jatuh di Tel Aviv mengakibatkan korban jiwa, " ujar Sarah.

Diketahui Israel telah menggunakan sistem pertahanan udara miliknya sejak pecah pertempuran dengan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Israel setidaknya telah mengerahkan empat sistem pertahanan udara yakni Iron Dome(kubah besi), David's Sling, Arrow serta Patriot.

Israel menggunakan Iron Dome pertama kali pada tahun 2011.

Kubah Besi ini adalah sistem pertahanan udara tercanggih di dunia untuk memcegat roket dan artileri jarak pendek.

Iron Dome memiliki baterai yang memiliki beberapa peluncur untuk mencegah rudal.

Baterai memiliki radar dan sistem manajemen pertempuran dan tersebar di seluruh wilayah Israel.

Lapisan berikutnya dari sistem pertahanan udara Israel adalah David's Sling.