Ia belajar bahasa Ibrani dan membaca karya-karya Zionis awal serta politisi Israel.
15 tahun setelah menjalani hukumannya, Sinwar melakukan wawancara dalam bahasa Ibrani di TV Israel di mana dia menyerukan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
Sekembalinya ke Gaza, Sinwar dengan cepat naik jabatan dalam kepemimpinan Hamas dan diangkat menjadi pemimpin pada tahun 2017.
Dia pernah selamat dari upaya pembunuhan setelah terpilih kembali pada tahun 2021.
Pengepungan Yahya Sinwar
Baca juga: Serang Kamp Pengungsian di Jabalia, Israel Mengaku Targetkan Pemimpin Hamas
Mengutip cbc.ca, pengepungan Yahya Sinwar terjadi saat pasukan Israel berhasil menembus jauh ke dalam kota Gaza, Selasa (7/11/2023).
Warga Gaza mengatakan sebelumnya bahwa tank-tank Israel sudah berada di pinggiran Kota Gaza.
Israel juga mengatakan akan segera memusnahkan pejuang Hamas yang menyerang kota-kota Israel di seberang perbatasan satu bulan lalu.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan tentara Israel sudah beroperasi di jantung Kota Gaza.
Pemimpin paling senior Hamas di Gaza, Yahya Sinwar, diisolasi di bunkernya, kata Gallant dalam konferensi pers yang disiarkan televisi.
"Pasukan Pertahanan Israel (IDF) datang dari utara dan selatan. Mereka menyerbu dengan koordinasi penuh antara pasukan darat, udara dan laut,” kata Gallant.
“Mereka bermanuver dengan berjalan kaki, kendaraan lapis baja dan tank, bersama dengan insinyur militer dari segala arah, dan mereka memiliki satu sasaran: pasukan Hamas di Gaza, infrastruktur mereka, komandan mereka, bunker, ruang komunikasi.
"Mereka memperketat lingkaran di sekitar Kota Gaza."
Gallant mengatakan bahwa di bawah kota Gaza terdapat terowongan sepanjang beberapa kilo meter yang membentang di bawah sekolah dan rumah sakit.
Terowongan itu disebutnya merupakan gudang senjata, ruang komunikasi dan tempat persembunyian para militan.
Baca juga: Mossad Israel Bantu Polisi Brasil Gagalkan Serangan yang Diduga Direncanakan oleh Hizbullah