News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Pemimpin Negara-negara Islam Termasuk Jokowi Sepakat Nyatakan Israel Lakukan Kejahatan Perang

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Puluhan pemimpin negara berpenduduk Islam di dunia berkumpul di Riyadh, Arab Saudi, Sabtu (11/11/2023), untuk membicarakan soal agresi militer Israel ke Palestina. Ini merupakan gabungan dari KTT Organisasi Konferensi Islam OKI dan KTT Liga Arab. Pertemuan juga dihadiri Presiden Indonesia Joko Widodo atau Jokowi.

"Hari ini, persatuan negara-negara Islam sangat penting," katanya.

Dalam pidatonya di KTT, Emir Qatar Tamim bin Hamad Al-Thani menekankan upaya negosiasi negaranya melepaskan tawanan, mengatakan komunitas internasional gagal memenuhi tanggung jawabnya.

Ia mempertanyakan "sampai kapan komunitas internasional akan memperlakukan Israel seolah-olah di atas hukum internasional?"

"Siapa yang akan membayangkan rumah sakit akan dibom secara terang-terangan pada abad ke-21 dan keluarga akan dihapus dari catatan kependudukan oleh pengeboman sembarangan?"

Al-Thani menyerukan pembukaan permanen koridor kemanusiaan untuk membawa bantuan ke Gaza.

Dalam pidatonya, Raja Yordania Abdullah II mendesak dimulainya proses perdamaian serius di Timur Tengah.

Ia mengatakan perang di Gaza adalah perpanjangan dari pendudukan yang dimulai lebih dari tujuh dekade lalu. Dia menegaskan, solusi dua negara adalah satu-satunya cara membawa perdamaian di Palestina.

"Perang yang dilancarkan oleh Israel di Gaza sangat keji dan harus dihentikan," katanya.

Raja Abdullah mengatakan penolakan Israel atas suplai makanan dan persediaan medis ke Gaza merupakan kejahatan perang. 

Sementara itu, Presiden Mesir El-Sisi mengecam pengusiran paksa Israel terhadap rakyat Palestina, meminta penyelidikan internasional terhadap pelanggaran Israel terhadap rakyat Gaza.

Ia mendesak gencatan senjata berkelanjutan segera di Gaza tanpa batasan atau syarat.

"Kebijakan hukuman kolektif terhadap rakyat Gaza tidak dapat diterima dan tidak dapat dibenarkan oleh alasan pertahanan diri atau klaim lainnya. Itu harus dihentikan segera," katanya. 

Ia memperingatkan, kegagalan mengakhiri perang di Gaza bisa berakibat pada perluasan konflik ke seluruh wilayah.

"Masyarakat internasional harus memberikan tekanan untuk menghentikan pertumpahan darah dan mengatasi akar konflik," kata El-Sisi.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini