Untuk mendapatkan gambaran yang lebih akurat, CNBC menggunakan data dari PBB, dan menguatkannya dengan angka-angka dari Pasukan Pertahanan Israel dan Kementerian Kesehatan Palestina yang dikelola Hamas.
Baca juga: Benjamin Netanyahu: Hamas Tolak Tawaran Bahan Bakar Israel untuk Rumah Sakit Al Shifa di Gaza
Jumlah korban bisa mencakup kematian yang mungkin dilakukan oleh pihak lain.
‘Konflik asimetris’
HA. Hellyer, spesialis studi keamanan internasional di Carnegie Endowment for International Peace, menjelaskan kepada CNBC mengapa jumlah korban jiwa tidak proporsional.
“Israel memiliki beberapa peralatan militer paling canggih di dunia, yang ditujukan untuk sebagian besar wilayah sipil di wilayah Palestina," ujarnya.
Sistem pertahanan udara Iron Dome Israel dianggap sebagai salah satu alat paling efektif dalam persenjataannya.
Kementerian pertahanan Israel mengatakan pihaknya berhasil mencegat 97 persen dari seluruh roket Palestina yang ditembakkan selama gelombang pertempuran selama satu pekan di Gaza tahun lalu.
Sistem tersebut juga mencatat tingkat keberhasilan 95,6 persen untung menghalau serangan roket oleh Jihad Islam Palestina pada bulan Mei.
"Semua kelompok militan Palestina, jika digabungkan, masih tidak bisa dibandingkan dengan persenjataan semacam itu,” kata Hellyer, yang juga dari Royal United Services Institute for Defense and Security Studies.
“Ini adalah konflik asimetris, dimana Israel memiliki senjata yang jauh lebih merusak."
"Selain itu, roket-roket Hamas sebagian besar menghantam daerah-daerah yang tidak berpenghuni, sedangkan Israel menyerang di daerah-daerah padat penduduk,” jelas Paul Scham, seorang profesor studi Israel di Universitas Maryland dan seorang peneliti non-residen di Institut Timur Tengah di Washington, D.C.
Baca juga: Brutal, Tentara Israel Hajar Tiktoker Palestina Saat Live Streaming di West Bank
Jalur Gaza, sebidang tanah yang berbatasan dengan Laut Mediterania, menempati wilayah antara Israel dan Mesir yang luasnya sekitar 140 mil persegi.
Dengan 2,3 juta orang yang tinggal di sana, wilayah ini merupakan salah satu wilayah terpadat di dunia.
Ada sekitar 3 juta warga Palestina yang tinggal di Tepi Barat yang diduduki, dan Israel memiliki populasi sekitar 9 juta jiwa.
Hamas, yang ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh negara-negara Barat, telah menjadi penguasa de facto Jalur Gaza sejak 2007, setelah memenangkan pemilu di sana setahun sebelumnya.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)