“Akhir (kalian) sudah dekat, (terlepas) apakah Anda punya senjata nuklir atau tidak,” kata Erdoğan, yang disambut tepuk tangan meriah dari para pendukungnya.
Ini bukan kali pertama Erdogan menyebut Israel sebagai negara teroris.
Pada Desember 2017 silam, Erdogan menggambarkan Israel sebagai “negara teroris” dalam sebuah pidato di depan publiknya.
Saat itu Erdogan juga berjanji untuk menggunakan “segala cara untuk melawan” atas pengakuan Amerika Serikat terhadap Yerusalem yang diklaim Israel sebagai ibu kota negaranya.
“Palestina adalah korban yang tidak bersalah… Sedangkan Israel adalah negara teroris, ya, teroris!” kata Erdogan dalam pidatonya di pusat kota Sivas, Turki tengah.
Erdogan menegaskan komitmen negaranya untuk terus memberi dukungan ke Gaza dan Palestina yang sejauh ini berada di bawah pendudukan Israel.
“Kami tidak akan meninggalkan Yerusalem di bawah belas kasihan negara yang membunuh anak-anak.”
Kala itu, pidato Erdogan disampaikan beberapa hari setelah Presiden AS Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, sehingga membuat marah warga Palestina dan memicu protes di negara-negara Muslim dan Arab.