Terang dan Lantang, Erdogan: Israel Negara Teroris, Akhir Kalian Sudah Dekat
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan secara terang dan lantang mengatakan Israel adalah negara teroris.
Erdogan juga menyebut Israel melakukan “terorisme level negara” pada perang Hamas-Israel.
Hal itu disampaikan Erdogan pada pertemuan kelompok parlemen Partai Keadilan dan Pembangunan (Partai AK) yang berkuasa di ibu kota Ankara pada Rabu (15/11/22023).
Baca juga: IDF Klaim Hamas Habis, Sniper Al-Qassam Lumpuhkan Pasukan Khusus IDF, Al-Quds Bidik Tel Aviv
“Israel menerapkan strategi penghancuran total kota dan penduduknya,” kata Erdogan.
“Saya dengan jelas mengatakan di sini: Israel adalah negara teroris,” lanjutnya.
Pemimpin Turki itu juga menggambarkan Hamas sebagai pejuang perlawanan dan pembebasan Palestina yang berusaha melindungi tanah dan rakyat mereka.
Erdogan melontarkan komentar tersebut beberapa hari sebelum dia berangkat melakukan kunjungan resmi ke Berlin.
Kemarin, Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan tuduhan Erdogan mengenai fasisme terhadap Israel “tidak masuk akal.”
Erdogan semakin vokal mengkritik perang Israel melawan Hamas, yang diluncurkan setelah kelompok tersebut melakukan serangan mematikan di Israel selatan pada tanggal 7 Oktober, menewaskan sekitar 1.200 orang.
Israel adalah sekutu regional lama Turki sebelum Erdogan berkuasa, namun hubungan tersebut retak setelah serangan komando Israel pada tahun 2010 terhadap kapal Mavi Marmara tujuan Gaza, bagian dari armada pendobrak blokade Gaza yang dilakukan tentara Israel (IDF).
Insiden di atas kapal itu menewaskan 10 aktivis Turki.
Sebut Akhir Israel Sudah Dekat
Erdoğan dalam pidato berapi-api juga meminta Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mendeklarasikan persenjataan nuklir Israel.
Kabar kepemilikan nuklir Israel terceplos oleh seorang menteri kabinet Netanyahu yang mengusulkan kalau Gaza sebaiknya di bom nuklir.
Baca juga: Nasib Menteri Israel Amichai Eliyahu Beberapa Jam Setelah Usul Gaza Dibom Nuklir
“Akhir (kalian) sudah dekat, (terlepas) apakah Anda punya senjata nuklir atau tidak,” kata Erdoğan, yang disambut tepuk tangan meriah dari para pendukungnya.
Ini bukan kali pertama Erdogan menyebut Israel sebagai negara teroris.
Pada Desember 2017 silam, Erdogan menggambarkan Israel sebagai “negara teroris” dalam sebuah pidato di depan publiknya.
Saat itu Erdogan juga berjanji untuk menggunakan “segala cara untuk melawan” atas pengakuan Amerika Serikat terhadap Yerusalem yang diklaim Israel sebagai ibu kota negaranya.
“Palestina adalah korban yang tidak bersalah… Sedangkan Israel adalah negara teroris, ya, teroris!” kata Erdogan dalam pidatonya di pusat kota Sivas, Turki tengah.
Erdogan menegaskan komitmen negaranya untuk terus memberi dukungan ke Gaza dan Palestina yang sejauh ini berada di bawah pendudukan Israel.
“Kami tidak akan meninggalkan Yerusalem di bawah belas kasihan negara yang membunuh anak-anak.”
Kala itu, pidato Erdogan disampaikan beberapa hari setelah Presiden AS Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, sehingga membuat marah warga Palestina dan memicu protes di negara-negara Muslim dan Arab.