TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) kerap menuding Hamas memiliki markas rahasia di bawah Rumah Sakit (RS) Al-Shifa yang merupakan RS terbesar di Gaza.
Israel sudah berulang kali mendesak Hamas untuk tidak menggunakan RS Al-Shifa untuk keperluan militer.
Menurut Israel, penggunaan RS itu untuk keperluan militer bisa membahayakan statusnya sebagai bangunan yang dilindungi oleh undang-undang internasional.
Israel juga mengecam pihak berwenang di Gaza yang mengabaikan ultimatum Israel untuk menghentikan segala aktivitas militer di area RS itu.
Dilansir dari Sputnik Globe, (16/11/2023), beberapa pekan lalu IDF merilis video animasi komputer yang diduga memperlihatkan terowongan besar dan bunker di bawah tanah.
Menurut IDF, kedua struktur bangunan itu berada di bawah kompleks RS Al-Shifa.
Keduanya disebut berisi ruang konferensi, ruang untuk menyembunyikan senjata dan bahan bakar, dan bahkan pabrik senjata untuk sementara.
Baca juga: Sheikh Naim Qassem Bersumpah Lenyapkan Israel jika Berani Usir Warga Palestina dari Jalur Gaza
Israel kemudian memperlihatkan video interogasi terhadap anggota Hamas yang tertangkap.
Tahanan itu mengakui adanya terowongan besar di bawah Al-Shifa dan digunakan untuk keperluan Hamas.
Amerika Serikat (AS) yang menjadi sekutu Israel juga menuding Hamas menggunakan terowongan itu untuk mengontrol wilayah dan menyembunyikan senjata.
Di samping itu, AS menurut data rahasia intelijen terbarunya menyebut ada indikasi bahwa Al-Shifa digunakan untuk mendukung operasi militer mereka.
Di sisi lain, Hamas dengan tegas membantah semua tudingan Israel dan AS. Hamas menyebut berbagai tudingan itu digunakan Israel sebagai pembenaran atas serangannya.
Baca juga: Houthi Beraksi, AS Sibuk Tekel Rudal dan Drone di Laut Merah, Bidik Kapal Perang dan Wilayah Israel
Fasilitas bawah tanah
RS Al-Shifa awalnya adalah barak militer pada masa Mandat Inggris untuk Palestina.