Dalam laporannya, Haaretz menyebut ada indikasi bahwa para pemimpin Hamas tak pernah bersembunyi di satu tempat karena mereka menyebar dan terus berpindah tempat lewat jaringan terowongan.
Di samping itu, Haaretz mengatakan tidak ada laporan Israel tentang pembangunan RS itu yang memperlihatkan foto dugaan adanya ruang bawah tanah yang dibentengi.
Baca juga: Sering Sebut Hamas Teroris, Israel Kini Justru Dicap Negara Teror oleh Erdogan
Para jurnalis yang meliput serangan Israel ke area dekat RS itu pada tahun 2008—2009, 2012, 2014, dan 2023, juga belum memberikan bukti adanya penggunaan fasilitas bawah tanah yang dibangun oleh Israel.
“Dalam hal isu adanya bunker atau terowongan di bawah Al-Shifa, saya pikir salah satu alasan Israel menegaskan [ada bunker di sana] ialah karena Israel setiap saat berusaha membuat pernyataan tegas tentang operasi Hamas, pernyataan-pernyataan itu secara konsisten telah dibantah,” kata Sami Hamdi, seorang analis politik di International Interest, Inggris, kepada Sputnik Globe.
Sementara itu, Mehmet Rakipolu, seorang penliti di Dimension for Stratgic Studies di Inggris, menyebut tudingan Israel itu justru menjadi ironi.
Hal itu lantaran Israel sendirilah yang tampaknya membangun fasilitas rahasia di bawah Al-Shifa.
“Sudah jelas bahwa Hamas tidak menggunakan RS itu sebagai tameng. Bahkan, meski Israel berupaya memanipulasi opini publik dengan video-video amatir, kebenarannya sudah jelas,” kata Rakipolu.
(Tribunnews/Febri)