“Kami juga menemukan markas operasional dengan peralatan komunikasi… milik Hamas.”
Ketika pertanyaan terus meningkat mengenai kebenaran informasi “intelijen” Israel, Hagari mengatakan kepada CNN pada Kamis kalau operasi militer di rumah sakit tersebut “masih berlangsung dan akan memakan waktu.”
Meskipun demikian, hampir dua hari setelah mengambil alih rumah sakit tersebut, tidak ada bukti yang menunjukkan adanya terowongan yang dikelola Hamas atau pusat komando militer.
Namun, pasukan Israel terus mengobrak-abrik rumah sakit tersebut dari dalam, dan laporan lokal mengatakan gedung operasi khusus telah hancur total.
Pada Kamis sore, direktur jenderal Rumah Sakit Gaza, Mohammed Zaqout, mengatakan para pejabat telah kehilangan semua koneksi dengan staf medis di Rumah Sakit Al-Shifa.
“Tuduhan Israel mengenai penggunaan Kompleks Medis Al-Shifa untuk tujuan militer (semestinya) tidak memerlukan pencarian dan penggerebekan selama berjam-jam. Oleh karena itu, ada kekhawatiran bahwa tentara mungkin menciptakan adegan buatan untuk drama baru,” ujar Rami Abdu , Ketua Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania, memperingatkan pada Rabu.
(oln/TC/*)