News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Jalur Gaza dan Tepi Barat Hancur, Menlu Palestina: Israel Ingin Habisi Kami

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

NEW YORK, NEW YORK - 24 OKTOBER: Menteri Luar Negeri Otoritas Nasional Palestina Riyad al-Maliki berpidato di depan Dewan Keamanan PBB di Markas Besar PBB pada 24 Oktober 2023 di New York City. --- Riyad al-Maliki mengatakan Israel ingin menghabisi rakyat Palestina dengan menghancurkan Jalur Gaza dan Tepi Barat.

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri Palestina, Riyad al-Maliki, mengatakan Israel berupaya untuk mengakhiri seluruh rakyat Palestina.

Pernyataan ini menyusul pemboman besar-besaran di Jalur Gaza dan kekerasan di Tepi Barat oleh Israel.

"Israel berusaha untuk mengakhiri kehadiran rakyat Palestina di sisa-sisa tanah bersejarah," kata Menteri Luar Negeri Palestina, Riyad al-Maliki, dalam pertemuan dengan anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Beijing, China pada Senin (20/11/2023).

"Kami datang ke Beijing untuk membalas kejahatan pendudukan Israel di Jalur Gaza," tambahnya, seperti diberitakan Al Jazeera.

Ia juga menyerukan pendudukan Israel telah merampas hak-hak rakyat Palestina dan melanggar solusi dua negara seperti yang direncanakan sejak puluhan tahun lalu.

Dalam pertemuan itu, para pemimpin dari Arab Saudi, Yordania, Mesir, Indonesia, Palestina dan OKI sedang mendiskusikan cara-cara untuk mengakhiri pertempuran di Gaza.

Baca juga: BREAKING NEWS: Israel Kepung dan Tembaki Rumah Sakit Indonesia, 8 Orang Tewas

Mereka juga akan meningkatkan tekanan pada negara-negara Barat untuk menolak karakterisasi Israel atas kampanye militernya di Jalur Gaza sebagai pertahanan diri.

Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, mengatakan mereka akan berupaya memulihkan perdamaian di Timur Tengah.

"Mari kita bekerja sama untuk segera meredakan situasi di Gaza dan memulihkan perdamaian di Timur Tengah sesegera mungkin," kata Wang Yi dalam pertemuan itu.

Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi (barisan depan ke-4 dari kanan) berfoto bersama dengan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al-Saud (barisan depan ke-3 dari kiri), Wakil Perdana Menteri Yordania dan Menteri Luar Negeri Ayman Safadi (barisan depan ke-3 dari kanan) , Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry (barisan depan ke-2 dari kiri), Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi (barisan depan ke-2 dari kanan), Menteri Luar Negeri Palestina Riyad Al-Maliki (barisan depan dari kiri), dan Sekretaris Jenderal Organisasi Kerjasama Islam (OKI) Hissein Brahim Taha (barisan depan kanan) sebelum pertemuan para menteri luar negeri dari negara-negara Arab dan mayoritas Muslim di Diaoyutai State Guest House di Beijing pada tanggal 20 November 2023. (PEDRO PARDO / AFP)

Baca juga: Menlu Negara-negara OKI Desak Israel dan Hamas Gencatan Senjata

Menteri Luar Negeri China itu mengatakan bencana kemanusiaan sedang terjadi di Gaza.

"Situasi di Gaza mempengaruhi semua negara di dunia, mempertanyakan perasaan manusia tentang benar dan salah serta dasar kemanusiaan," katanya.

Ia berharap komunitas internasional harus segera bertindak, mengambil langkah-langkah efektif untuk mencegah bencana ini semakin meluas.

Pejabat China, termasuk Wang Yi menyerukan gencatan senjata segera dan menenangkan situasi.

“Kami selalu dengan tegas membela hak dan kepentingan sah negara-negara Arab dan Muslim, dan selalu dengan tegas mendukung upaya rakyat Palestina untuk memulihkan hak dan kepentingan nasional mereka yang sah,” ujarnya.

Hamas Palestina vs Israel

Orang-orang berjalan melewati gedung-gedung yang hancur akibat pemboman Israel di Gaza, di Bureij di pusat Jalur Gaza, pada 14 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. (Muhammad ABED / AFP)

Baca juga: Para Menlu OKI Desak Israel Akhiri Perang Lawan Hamas

Seruan gencatan senjata ini terjadi setelah Israel membombardir Jalur Gaza untuk menanggapi Hamas Palestina, yang memulai Operasi Badai Al-Aqsa dengan menerobos perbatasan Israel dan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.

Hamas mengatakan, serangan itu adalah tanggapan atas kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini, terutama kekerasan di kompleks Masjid Al Aqsa, seperti diberitakan Al Arabiya.

Kelompok tersebut juga meluncurkan ratusan roket, yang menewaskan lebih dari 1.200 orang di wilayah Israel.

Israel menanggapi serangan terbaru Hamas dengan membombardir Jalur Gaza, menewaskan lebih dari 13.000 warga Palestina sejak Sabtu (7/10/2023) hingga perhitungan korban pada Senin (20/11/2023), dikutip dari Anadolu Agency.

Israel menargetkan rumah sakit, sekolah, rumah warga, dan tempat publik lainnya yang mereka anggap sebagai markas Hamas.

Selain itu, kekerasan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina juga terjadi di Tepi Barat, wilayah yang dipimpin Otoritas Pembebasan Palestina (PLO).

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini